Upaya perdamaian insiatif dari negara Spanyol, Perancis dan Italia untuk menghentikan serangan-serangan Israel ke Jalur Gaza, nampaknya akan menemui kendala. Pihak Israel mengisyaratkan akan menolak insiatif yang ditawarkan ketiga negara itu.
Isyarat itu disampaikan oleh seorang pejabat di kementerian luar negeri Israel yang tidak mau disebut namanya. "Inisiatif bersama antara Spanyol, Perancis dan Italia tidak akan ada," kata sumber itu seperti dikutip AFP.
"Pengumuman yang disampaikan oleh Jose Luis Rodriguez Zapatero (PM Spanyol) terlalu terburu-buru," sambung sumber tadi.
Seperti diberitakan, hari Kamis (16/11) kemarin, Zapatero menyatakan bahwa Italia, Perancis dan Spanyol akan mengupayakan gencatan senjata, pertukaran tahanan antara Israel dan Palestina, mewujudkan "pemerintah nasional bersatu" Palestina dan mengirimkan tim pencari fakta ke Palestina.
"Kami ingin membuat sebuah inisiatif bersama tentang situasi di Timur Tengah dan akan membawanya sampai ke tingkat Uni Eropa, kemungkinan bersama Jerman dan Inggris," kata Zapatero usai melakukan pembicaraan dengan Presiden Perancis, Jacques Chirac.
Sumber-sumber di kalangan diplomat Eropa menyebutkan, inisiatif itu akan diajukan ke pertemuan tingkat tinggi Uni Eropa pada bulan Desember mendatang.
Pernyataan Zapatero ditanggapi dengan sinis oleh Israel. Sumber di kementerian luar negeri Israel menyatakan, Israel kemungkinan besar tidak akan menanggapi inisiatif tiga negara itu. Ia mencontohkan sikap PM Israel Ehud Olmert yang menolak undangan para menlu Arab agar Olmert hadir dalam konferensi perdamaian.
"Apa yang dia inginkan? pesta koktail internasional di sebuah mansion yang indah di Madrid? Apakah dia punya ide-ide konkrit bagi kemajuan pertanyaan-pertanyaan yang fundamental?" kata sumber tadi menanggapi pernyataan Zapatero.
Lebih lanjut ia mengatakan, " Kami tentu saja akan melihat dia (Zapatero) bisa meyakinkan Palestina untuk menghentikan roket-roketnya yang ditembakkan ke Israel."
Berbeda dengan Israel, pemerintahan otoritas Palestina menyambut positif inisiatif ketiga negara tersebut untuk menghentikan pembantaian Israel terhadap warga Palestina.
"Kami menyambut upaya internasional untuk membuka hambatan proses perdamaian dan mengimplementasikan peta jalan damai," kata Nabil Abu Rudeina, juru bicara pemerintahan Palestina.
Sementara itu, utusan Uni Eropa untuk Timur Tengah Marc Otte mengingatkan agar hati-hati merespon inisiatif itu. " Kita harus hati-hati dengan inisiatif itu, kaji lebih dalam dan lihat apakah itu akan menjadi legitimasi dalam kerangka Uni Eropa," ujarnya.
"Segala bentuk inisiatif bisa dilontarkan, tapi yang penting adalah meyakinkan semua pihak yang terkait bahwa insiatif ini adalah untuk kepentingan mereka," sambung Otte.
Pemantau Internasional
Terkait konflik Israel-Palestina yang kembali memanas, Parlemen Eropa menyerukan negara-negara anggotanya agar mengirimkan tim pemantau militer intenasional ke Jalur Gaza dan mendesak Israel untuk segera menghentikan agresi militernya.
Parlemen Eropa mengecam tindakan militer Israel yang dinilai tidak proporsional dan telah merorongrong proses perdamaian. Di sisi lain, mereka meminta kelompok-kelompok pejuang Palestina untuk mengakhiri serangan roketnya ke wilayah Israel yang dinilai sengaja menargetkan warga sipil.
Anggota parlemen juga menyerukan agar Uni Eropa memperluas mekanisme bantuan bagi rakyat Palestina dan mendesak pemerintah Israel untuk mentransfer dana pendapatan pajak dan bea cukai milik pemerintahan Palestina yang selama ini ditahan Israel.
Israel Kembali Gempur Gaza
Tutup telinga atas kecaman dunia internasional, militer Israel sepanjang Rabu sampai Kamis kemarin kembali menggempur Jalur Gaza dengan roket-roketnya.
Sedikitnya, Israel melakukan lima kali serangan ke kamp-kamp pengungsi Palestina. Serangan pertama diarahkan ke kamp pengungsi Shatti di utara Jalur Gaza, tempat kelompok pejuang Palestina Popular Resistence Committee berada.
Serangan kedua diarahkan ke rumah salah satu pimpinan Brigade Izzadin al-Qassam, sayap militer Hamas di kamp pengungsi Jabaliya, masih di utara Gaza.
Kedua serangan itu dibenarkan oleh juru bicara militer Israel. Mereka menyatakan, pesawat-pesawat tempur Israel telah menyerang gedung-gedung yang oleh Israel diyakini sebagai tempat penyimpanan senjata.
Tiga serangan Israel lainnya diarahkan ke rumah-rumah yang oleh Israel diyakini sebagai tempat tinggal para pejuang Hamas di Rafah, selatan Jalur Gaza dan Jabaliya. Situs al-Jazeera menyebutkan, sedikitnya lima warga Gaza terluka akibat serangan itu.
Angkatan laut Israel juga dilaporkan menembakkan sebuah mortir ke sebuah kapal penangkap ikan milik warga Palestina di pelabuhan Gaza, hingga kapal itu rusak berat. (ln/iol/aljz)