Rezim Israel mengatakan bahwa mereka masih “tunawisma” di Mesir sejak tahun lalu ketika para demonstran Mesir menyerbu kedutaan besar Israel di Kairo, memaksa stafnya untuk dievakuasi dari gedung.
Pada hari Kamis kemarin (21/6), Kementerian Luar Negeri Israel mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa mereka menghadapi kesulitan besar dalam mencari lokasi yang “lebih aman” untuk kedutaan besarnya di ibukota Mesir pada saat adanya seruan rakyat yang menuntut penutupan kedutaan.
Pernyataan itu menambahkan bahwa tak seorang pun di Mesir yang siap untuk menyewakan kantornya untuk rezim Israel.
Sebelumnya pada tanggal 9 September 2011 lalu, para pengunjuk rasa menghancurkan sebagian tembok barikade di sekitar gedung kedutaan dan masuk ke dalam gedung, meskipun kehadiran pasukan keamanan Mesir di daerah tersebut. Para demonstran melemparkan dokumen dari jendela kedutaan dan membakar mobil polisi.
Mereka juga menyerukan pengusiran duta besar Israel dan meneriakkan slogan-slogan anti-Israel.(fq/prtv)