Bandara Internasional Los Angeles (LAX), satu dari lima bandara tersibuk di dunia melakukan kesepakatan dengan Israel, untuk menjadikan negara Yahudi Zionis itu sebagai konsultan dalam menentukan langkah-langkah mengantisipasi serangan terorisme.
Kesepakatan itu ditandantangi hari Jumat (13/6) antara wakil dari pejabat LAX dengan wakil Israel dari Bandara Internasional Ben-Gurion.
Dewan Penasehat Kota Los Angeles Jack Weiss pada Los Angeles Times edisi Sabtu (14/6) mengatakan, kesepakatan untuk melibatkan Israel dalam menentukan kebijakan anti-terorisme LAX merupakan kesepakatan yang sangat penting, dan menjadi kesepakatan pertama dalam masalah keamanan yang dilakukan antara bandara di AS dengan otoritas keamanan bandara negara lain. Di AS, yang bertanggung jawab atas keamanan bandara adalah pihak pemerintah federal.
Kesepakatan itu akan mulai diberlakukan pada musim gugur tahun ini juga dan berdasarkan kesepakatan itu, tiga pakar keamanan Israel akan melakukan pengkajian secara periodik terhadap langkah-langkah anti-terorisme di Bandara Los Angeles.Para pakar itu akan melakukan pemeriksaan ke Bandara LA setahun dua kali dan memberikan rekomendasi serta konsultasi melalui e-mail.
"Ada rekomendasi yang mereka berikan pada kami, " kata Walikota Los Angeles Antonio Villaraiosa seraya menyebut Bandara Ben-Gurion sebagai bandara teraman di dunia. Menurutnya, LAX ingin belajar dari pengalaman Israel dalam mengantisipasi terorisme, dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi dan langkah-langkah pengamanan lainnya.
Villaraigosa misalnya menyebut tong-tong sampah terbuat dari baja senilai 2.000 dollar yang ditempatkan di luar bandara Ben-Gurion. Tong-tong sampah itu digunakan aparat keamanan dalam kondisi darurat jika mereka menemukan bahan-bahan peledak.
Eksekutif Direktur Los Angeles World Airports Gina Marie Lindsey juga menyatakan ingin belajar dari Israel dalam membentengi LAX dengan pengamanan yang ketat dan menjalain kerjasama dalam menerapkan strategi anti-terorisme di terminal internasional Tom Bradley, dengan memasang sistem elektronik yang bisa digunakan untuk mengidentifikasi orang-orang yang ada di bandara, yang dicurigai ingin melakukan tindakan terorisme.
Sehingga, kata Marie, tidak akan banyak terlihat para penjaga keamanan dengan senjata mesin yang lalu lalang di bandara tersibuk kelima di dunia yang melayani penumpang, bandara tersibuk ketiga dalam pelayanan kargo itu. (ln/iol)