Zionis Israel mengancam operasi militer intensif ke wilayah pemukiman Palestina di Ghaza dan Tepi Barat. Israel juga mengeluarkan ancaman bunuh terhadap kepala biro politik Hamas Khalid Mishal, guna memecah kekuatan Hamas.
Ancaman ini keluar dari pernyataan Menteri Keamanan Nasional Israel Ave Dakhtar. Dalam siaran Israel Senin pagi (21/5), Dakhtar menegaskan, “Khaled Mishal akan menjadi sasaran pembunuhan, jika terbuka kesempatan pertama untuk melakukan serangan terhadapnya. Sebagaimana Muhammad Dhaif (Pemimpin umum Batalyon Izzuddin Al-Qassam, sayap militer Hamas)."
Dakhtar yang juga mantan kepala intelejen Israel mengatakan bahwa kepala biro politik Hamas memang tidak terlarang untuk dijadikan sasaran pembunuhan. “Dia sendiri pasti tahu soal itu, ” ujar Dakhtar menyinggung Mishal.
Dakhtar menganggap Khalid Mishal sebagai aktor berbahaya dalam tubuh Hamas. Tapi ia juga menyatakan, pembunuhan Mishal, bila terjadi, tidak berarti permasalahan akan selesai.
Pernyataan Dakhtar ini merujuk pada keputusan Dewan Kementerian Politik dan Pengamanan Zionis Israel untuk meningkatkan serangan pembunuhan terhadap para tokoh pejuang Palestina.
“PM Palestina Ismail Haniyah dahulu pernah menjadi sasaran pembunuhan ketika ia membela Syaikh Ahmad Yasin. Jika Haniyah kembali melakukan tindakan yang menyebabkan kami memutuskan untuk membunuhnya, maka target pembunuhan akan berlaku pula untuknya, ” ujar Dakhtar.
Perlu diketahui, ancaman Zionis Israel untuk membunuh Haniyah sudah pernah dilontarkan enam bulan lalu oleh sejumlah tokoh dan menteri Israel. Haniyah juga dianggap tokoh penting Hamas yang berbahaya sehingga mengancam eksistensi penjajahan Israel atas Palestina. Dalam sejumlah media massa Israel, pengamat politik Israel mengatakan aksi pembunuhan tokoh pimpinan Hamas itu adalah sebagai alternatif untuk memecah Hamas dan melemahkan pemerintahan Hamas.
Tahun 1997, Khalid Mishal pernah lolos dari serangan pembunuhan yang dilakukan oleh agen intelejen Israel. Saat itu, Benyamin Netanyahu sebagai PM Israel yang mengeluarkan perintah langsung untuk menargetkan pembunuhan Mishal, tapi upaya itu gagal. (na-str/pic)