Hamas membantah tudingan Israel bahwa pihaknya menembakkan roket-roketnya ke wilayah Israel. Kelompok pejuang Palestina itu menilai Israel sengaja mencari-cari alasan agar bisa melanggar komitmennya dalam kecepakatan gencatan senjata di Jalur Ghaza yang berlaku efektif sejak 19 Juni kemarin.
Sementara rezim Zionis Israel menutup semua perbatasan Ghaza kecuali terminal Erez, dengan alasan sebagai respon atas serangan mortir dari wilayah Ghaza yang terjadi hari Senin kemarin. "Semua perbatasan kecuali terminal erez, akan ditutup hari ini karena tembakan mortir yang terjadi kemarin, " kata Peter Lerner, juru bicara militer Israel.
Rezim Zionis menuding mortir yang jatuh di selatan Israel itu ditembakkan oleh para pejuang Palestina di Jalur Ghaza.
Pihak Palestina mencatat selama ini Israel-lah yang telah banyak melakukan pelanggaran kesepakatan gencatan senjata. Dari laporan-laporan yang masuk ke Hamas, Israel tercatat 28 kali melakukan pelanggaran di Jalur Gahza. (ln/presstv)