Israel menggunakan zat berbahaya untuk membantai warga Gaza dalam serangan daratnya. Bom-bom yang digunakan pasukan Zionis mengandung fosfor putih, sebuah zat yang berbahaya dan mematikan bagi manusia.
Fosfor putih, oleh badan intelejen AS dimasukkan ke dalam katagori "senjata kimia". Orang yang terkena serpihan dari bom yang mengandung fosfor putih akan mengalami luka bakar yang mengerikan.
Times Online mengutip keterangan seorang pakar keamanan Israel yang mengatakan, "Pemandangan dari ledakan bom yang mengandung zat berbahaya itu akan terlihat fantastik, dengan asap tebal yang bisa membutakan mata pihak musuh, sehingga pasukan kami bisa bergerak maju."
Dalam serangan artileri pasukan Israel ke Jalur Gaza hari Minggu kemarin, diketahui bahwa bom-bom yang ditembakan dari tank-tank Israel mengandung fosfor putih. Itu artinya, Israel telah menggunakan senjata kimia berbahaya yang penggunaannya masih menjadi kontroversi di dunia.
Hari Minggu kemarin, anggota tim dokter dari Norwegia Dokter Mads Gilbert juga mengatakan bahwa tim medisnya menemukan sisa-sisa uranium pada sejumlah korban luka di Gaza.
Times Online dalam laporannya mengatakan, penggunaan senjata kimia dalam serangan ke Jalur Gaza akan memicu kontroversi atas metode-metode serangan yang digunakan militer Israel. Israel juga menggunakan bom-bom yang mengandung fosfor putih dalam perang 34 hari dengan Hizbullah di Libanon sehingga banyak menimbulkan korban jiwa.
Inilah bukti kemunafikan negara-negara Barat seperti AS yang tetap memberikan dukungan buta pada Israel meski rezim ilegal itu telah menggunakan senjata kimia berbahaya terhadap warga sipil. Bedakan dengan sikap AS terhadap Irak, yang merasa perlu menumbangkan Saddam Hussein dan menghancurkan Irak dengan tuduhan Irak memiliki senjata pemusnah massal berbahaya. Padahal tuduhan itu tidak pernah terbukti hingga sekarang. Tapi ketika Israel yang menggunakan senjata pemusnah massal, AS tidak berbuat apapun untuk menghentikan Israel.(ln/prtv)