AS bukan hanya mendukung secara moril terhadap Israel untuk melakukan aksi biadabnya ke Jalur Gaza. Negara Paman Sam itu juga memberikan bantuan dari sisi persenjataan sebelum Israel memutuskan menyerang Jalur Gaza.
Dalam serangan ke Gaza, pasukan udara Israel diketahui menggunakan misil-misil penghancur bunker jenis baru yang dikirim dari negara sekutunya, Amerika Serikat. Misil jenis GBU-39 adalah misil rancangan baru AS yang dibuat dalam bentuk bom-bom berdiameter kecil. AS merancang misil itu dengan biaya murah tapi tetap memiliki tingkat presisi yang tinggi dan daya hancur yang dahsyat.
Surat kabar The Jerusalem Post dalam laporannya menyebutkan bahwa Israel membeli sebanyak 1.000 misil GBU-39 dari AS atas persetujuan Kongres tiga bulan sebelum melakukan serangan brutal ke Jalur Gaza. Dan menurut sejumlah pejabat keamanan Israel, kapal pertama yang membawa misil-misil itu tiba di Israel awal bulan Desember kemarin.
Masih menurut para pejabat Israel tadi, misil-misil itu digunakan dalam serangan udara pasukan udara ke Jalur Gaza yang dimulai hari Sabtu kemarin dan berhasil menghancurkan target berupa tempat-tempat peluncuran misil al-Qassam milik Hamas di Gaza. Misil-misil itu pula yang digunakan Israel untuk membombardir terowongan-terowongan di Rafah, perbatasan Gaza-Mesir.
Misil jenis GBU-39 merupakan salah satu jenis bom di dunia yang paling akurat. Jenis GBU seberat 113 kilogram memiliki kemampuan penetrasi yang sama dengan GBU dengan berat normal 900 kilogram, meskipun bom jenis ini hanya mengandung 22,7 kilogram bahan peledak.
Dengan panjang hanya 1,75 meter, memungkinkan pesawat-pesawat pembom membawa bom jenis ini dengan jumlah besar sehingga bisa menghancurkan lebih banyak target dalam waktu singkat. (ln/arabnews)