Israel menggelar aksi kewaspadaan besar-besaran (20/3). Aksi yang bernama “titik perubahan” itu digelar secara massif dan baru pertama kali dilakukan dalam sejarah Israel.
Dalam gelar aksi ini, seluruh penduduk di seantero tanah jajahan Irael melakukan uji kesiapan sejauh mana pertahanan yang dimiliki rakyat menghadapi serangan senjata modern. Ide penyelenggaraan aksi ini dari pengalaman perang dengan Libanon tahun 2006, di mana Israel dijatuhi ratusan rudal Hizbullah.
Dalam aksi itu, Israel melibatkan seluruh sayap keamanan kota, seperti unit Bintang Daud Merah, pasukan pemadam kebakaran, kepolisian dari berbagai sayapnya, dan tentu saja seluruh kementerian Israel yang paling penting yaitu menteri kesehatan, menteri lingkungan, menteri dalam negeri dan juga jajaran walikota di berbagai daerah.
Aksi kampanye ini diikuti oleh kurang lebih 5.000 polisi dan 1.000 tentara, ditambah 140 mobil ambulan, ratusan dokter, perawat dan pemadam kebakaran. Aksi ini digelar selama dua hari berturut turut di 132 kota, sehingga aksi ini merupakan gelar aksi terbesar sejak kelahiran negara penjajah Zionis Israel di atas tanah Palestina tahun 1948.
Menurut kantor berita Prancis, dana yang dibutuhkan dalam aksi kewaspadaan ini tak kurang dari dua juta sheikel atau sekitar 400 ribu dolar. Tentara Zionis Israel dalam pernyataannya mengatakan, “Sasaran aksi ini adalah mempersiapkan berbagai bantuan yang melibatkan berbagai lembaga yang bekerja di lingkungan sipil untuk menghadapi berbagai kemungkinan skenario yang terjadi di masa mendatang. Dan ini merupakan pelajaran yang diambil dari perang di Libanon tahun 2006. ”
Menurut laporan Pusat Informasi Palestina, sasaran aksi kewaspadaan ini adalah melihat sejauh mana kesiapan front dalam negeri terhadap skenario mendatang, terkait dengan serangan ‘teroris” baik secara konvensional maupun modern. Termasuk serangan rudal yang kecil seperti Katyusha maupun Al-Qassam, hingga jatuhnya rudal yang membawa kepala bahan peledak di sejumlah pemukiman Israel, juga di berbagai lokasi strategis Israel seperti tempat pembangkit listrik.
Sebelumnya, sudah pernah ada gelar latihan serupa meski tidak sebesar tahun ini. Dahulu Israel melakukan test kesiapan dalam wilayahnya menghadapi perang Teluk yang terjadi di tahun 1991, di mana Israel kejatuhan 39 rudal Skud yang ditembakkan Irak. (na-str/iol)