Sebuah survei yang dilakukan oleh Israel Democarcy Institute, menunjukkan hasil yang mengejutkan. Sebagian besar penduduk Arab di Israel mendukung terbentuknya Israel sebagai negara Yahudi yang berasaskan demokrasi.
Salah satu argumentasinya adalah, dengan status tersebut Israel akan akan lebih menghargai hak asasi manusia dan mengakui minoritas warga Arab yang menjadi penduduk Israel.
Survei yang dilakukan oleh Israel Democracy Institute ini melibatkan 507 responden warga Arab yang menjadi penduduk Israel. Dari responden di atas, sebanyak 23% menolak dan tidak setuju Israel dinyatakan sebagai negara Yahudi demokrasi. Sisanya, justru setuju.
Akhir-akhir ini memang sedang marak pembahasan rancangan konstitusi, di mana Israel didorong untuk menjadi negara Yahudi yang menerapkan demokrasi dengan standar yang tinggi.
Dalam setahun terakhir, tuntutan untuk mengakomodasi kelompok minoritas di Israel, khususnya dari warga Arab, semakin meningkat. Beberapa kelompok yang vokal menuntut diakuinya multi kultural di Israel adalah organisasi warga Arab Israel yang bernama Adalah dan juga sebuah NGO dengan nama Mossawa Center.
Direktur Israel Democracy Institute, Amir Abramovich menyebutkan, hasil 88% dukungan pada status Israel ini adalah bentuk tuntutan agar Israel menghargai minoritas. Israel harus menjadi negara Yahudi yang menjalankan roda pemerintahannya berdasarkan asas-asas demokrasi. (na/str/ha’aretz)