Israel Dikutuk, Paus Meninggalkan Pertemuan

Seorang ulama terkemuka Palestina, yang diundang menghadhiri dialog antar umat beragama bersama dengan Paus Benedict XVI, dan dalam pertemuan itu, ulama Palestina mengutuk Israel, dan menyatakan Israel sebagai, ‘Pembunuh anak-anak Gaza’, ‘Membolduzer rumah-rumah penduduk Palestinia’, dan ‘Menghancurkan masjid-masjid’, dan saat mendengar pernyataan ulama Palestina itu, Paus langsung meninggalkan pertemuan. Ini menggambarkan, bahwa Paus sudah menjadi pembela dan pelindung Israel.

Dalam pernyataannya Sheikh Taysir Tamimi, ketika menghadiri dialog dengan Paus di Notre Dame Institute di Jerusalem, tak segan-segan Sheikh Tamimi, secara terang-terangan di hadapan pemimpin tertinggi umat Katolik itu, Paus Benedict XVI, menyerang Israel, menurut Sheikh Tamimi, bahwa Israel telah melakukan kejahatan perang di Gaza, merampas tanah rakyat Palestina, dan mengusir rakyat yang tidak berdosa di Tepi Barat. Pidato Sheikh Tamimi, yang berlangsung kurang lebih 10 menit itu, menyebabkan Paus tidak tahan mendengarkannya, lalu meninggalkan dialog.

Sheikh Tamimi memimpin sebagai ‘qadhi (hakim) di dalam pemerintahan Otoritas Palestina, di dalam pertemuan itu, menyerukan agar dikembalikan hak para pengungsi untuk kembali ke tanah air mereka, dan golongan Islam dan Kristen bersatu untuk menghadapi Zionis-Israel. Ulama Palestina itu, tak lupa, menyebutkan seorang tokoh yang sudah membebaskan Jerusalem, Shalahuddin al-Ayyubi dari pasukan Salib Eropa, di tahun 1187, dan menjadikan kota Jerusalem, sebagai tempat bagi semua pemeluk agama, kecuali Zionis-Israel.

Lucunya, sebelum meninggalkan dialog itu, Paus mengulurkan tangannya kepada Sheikh Tamimi, yang kemudian Paus meninggalkan pertemuan, sebelum pertemuan itu usai. Paus sendiri berbicara sebelum Sheik Tamimi. Padahal, dialog antar pemeluk agama itu, sangat penting,  Paus ‘hatinya’ sudah tertambat kepada Israel. Meskipun, menurut berita yang ada di Jerusalem Post itu, Paus tidak dapat mengerti apa yang disampaikan Sheikh Tamimi, karena menggunakan bahasa Arab.

“Kami berharap dialog antar para pemeluk agama ini tidak rusak, karena adanya kesalahpahaman ini”, ujar Uskup Federigo Lombardi, yang menjadi juru bicara Paus. Sementara itu, Kepala Rabbi Israel, Shear Yashuv Cohen, menyatakan, bahwa kunjungan Paus ke Israel mempunyai missi perdamaian dan persaudaraan, sedangkan pesan yang disampaikan Sheikh Tamimi adalah perang”, ujar Rabbi Cohen.

Tak pelak lagi, kunjungan Paus Benedicth XVI, ke Israel, sama halnya dengan melegalisasi semua tindakan kejahatan Israel, yang kejam dan biadab serta barbar terhadap rakyat Palestina.

Tidak ada sedikitpun, pernyataan yang dikeluarkan dari Paus yang mengkritik atas segala tindakan kekejaman yang dilakukan oleh rezim Zionis-Israel, selama berpuluh tahun, termasuk agresi militer yang dilakukan Israel ke Gaza, belum lama, yang menyebabkan kehancuran wilayah itu, serta banyak korban orang-orang Palestina, yang tidak berdosa. Dan, Paus berdiam seribu bahasa, ketika bertemu dengan semua pemimpin Zionis-Israel.

Apakah ini yang dikatakan Paus sebagai pemipin umat, yang penuh dengan kasih dan perdamaian. Tapi, membiarkan kejahatan di depan mata, yang dilakukan Zionis-Israel. (m/jp)