Israel menyatakan akan menghentikan serangannya selama tiga jam setiap harinya untuk memberikan kesempatan bagi bantuan kemanusiaan masuk ke Jalur Gaza.
Keputusan itu diambil setelah Israel menyatakan bersedia membuka apa yang disebutnya "koridor kemanusiaan" ke wilayah Gaza, setelah mendapat tekanan dari dunia internasional.
Badan-badan bantuan internasional di Gaza sebelumnya sudah mengingatkan bahwa krisis kemanusiaan di Jalur Gaza terus memburuk akibat blokade Israel yang berlangsung selama lebih dari setahun. Kondisi Gaza makin buruk lagi menyusul agresi brutal Israel ke wilayah itu.
Juru bicara angkatan bersenjata Israel mengatakan, Israel akan memberi kesempatan bagi warga Gaza untuk mendapatkan makanan. Namun seorang sumber di kemiliteran Israel pada BBC meminta agar media massa tidak memberitahukan mulai jam berapa penghentian serangan selama tiga jam akan dilakukan.
Juru Bicara Lembaga Bantuan PBB untuk Palestina (UNRWA) Christopher Gunness mengatakan, keputusan Israel untuk membuka "koridor kemanusiaan" selama tiga jam setiap harinya tidak signifikan. Ia mengatakan harus ada gencatan senjata di Gaza untuk mengatasi krisis kemanusiaan yang dialami warga Gaza.
"Ketika Anda memberi makan pada 750.000 warga Gaza setiap harinya, Anda membutuhkan gencatan senjata permanen. Anda tidak bisa melakukan itu semua hanya dalam waktu tiga jam," tukas Gunness.
Sementara itu, Mesir dan Prancis berusaha menawarkan usulan gencatan senjatanya pada Israel dan Hamas. Kabinet Israel membahas tawaran itu, namun mereka menyatakan akan terus melakukan operasinya militernya ke Gaza sementara upaya negosiasi dilakukan.
Israel menginginkan gencatan senjata harus bisa menghentikan tembakan roket-roket Hamas dan penyelundupan senjata ke Gaza lewat Mesir. Sedangkan Hamas menginginkan gencatan senjata harus bisa mencabut blokade Israel di Gaza.
Jumlah korban syahid di kalangan warga sipil Palestina kini mencapai 666 orang, 215 diantaranya adalah anak-anak. (ln/bbc)