Israel Cemas, Embargo Ekonomi Meningkatkan Popularitas Hamas

Harian Israel Ma’arev mengungkapkan adanya ketegangan antara Menteri Keamanan Israel yang juga Ketua Partai Buruh Amir Peretz dengan para petinggi militer Israel terkait sikap Israel terhadap pemerintah Palestina yang dipimpin Hamas. Peretz sangat cemas dengan meningkatnya popularitas gerakan Hamas di Tepi Barat dan Jalur Gaza akibat blokade dan embargo terhadap pemerintah Palestina.

Kepala pemerintahan sipil Israel di Tepi Barat, Jenderal Yosef Meshleb telah manyampaikan hasil riset yang dilakukan lembaga-lembaga penelitian Israel atas instruksi depertemen keamanan Israel kepada Amir Peretz terkait blokade yang dilakukan Israel dan sekutunya serta dampaknya bagi pemerintahan Hamas. Hasil riset ini, menurut Ma’arev, menunjukan bahwa popularitas Hamas terus meningkat sejak blokade diberlakukan. Berdasarkan riset ini tingkat popularitas Hamas di wilayah-wilayah pendudukan mencapai 70%.

Dalam sidang tertutup di kantor departemen keamanan Israel yang diikuti para petinggi dinas keamanan Israel, Peretz menentang sikap resmi militer Israel yang memutuskan tidak bekerja sama secara total dengan pemerintah nasional Palestina, termasuk dengan Presiden Palestina Mahmud Abbas.

Menurut Ma’arev, Peretz mengusung ide yang sama sekali berbeda dengan sikap resmi Israel. Ia menyerukan dilakukannya kontak dengan Presiden Abbas dalam berbagai persoalan terkait dengan hubungan antara Israel dengan Palestina. Dalam sidang tertutup tersebut Peretz mengatakan, berdasarkan informasi yang dimilikinya, blokade yang dilakukan Israel dan dunia Barat terhadap bangsa Palestina sama sekali tidak melemahkan Hamas. Namun sebaliknya, langkah Israel dan dunia Barat justru meningkatkan popularitas gerakan Hamas di wilayah-wilayah Palestina, dunia Arab dan bahkan di dunia Barat.

Untuk itu, Peretz mengatakan harus ada upaya menggiring Hamas bersepakat dengan Presiden Abbas dengan membentuk mekanisme khusus (yang tidak ada kaitannya dengan Hamas) untuk mentransfer dana ke pemerintah Palestina dan penetapan bantuan kemanusiaan. Hal ini, menurut Peretz, akan memperkuat posisi Abbas di tengah-tengah masyarakat Palestina dan membendung popularitas yang telah dinikmati Hamas. Peretz menolak tegas sikap pihak keamanan Israel yang memutus segala bentuk hubungan dengan pemerintah Palestina. Untuk itu, Peretz menginstruksikan pentransferan pajak pendapatan Palestina sebesar 55 juta dolar perbulan yang selama ini dibekukan oleh pemerintah Israel. Peretz juga akan mengeluarkan instruksi pembukaan sejumlah perlintasan militer guna mendukung sikap tim kuartet. Karena pemblokadeaan yang selama ini belangsung justru berdampak sebaliknya dan sama sekali tidak mendukung kepentingan sikap Israel.

Menurut Ma’arev, ketegangan antara Peretz dengan para petinggi dinas keamanan Israel sudah sampai pada puncaknya. Dalam beberapa hari mendatang akan diputuskan siapa yang berkuasa dan berperan dalam mengambil sikap dinas keamanan Israel: menteri keamanan (Peretz) atau para petinggi militer. (was/alquds al’arabi)