Pembantaian tak ada hentinya dilakukan penjajah Zionis Israel terhadap rakyat Palestina. Setelah membantai tokoh perlawanan Palestina Jamal Abu Samhada, Jum’at (09/06), Zionis Israel kembali membombardir Jalur Ghaza dari darat, laut dan udara. Sedikitnya 15 orang Palestina, mayoritas wanita dan anak-anak gugur syahid dalam aksi serangan biadab ini.
Harian Israel Yedeot Aharonot menyebutkan, pesawat tempur dan kapal perang Israel memuntahkan rudal-rudalnya ke wilayah Jalur Ghaza, tepatnya di tepi pantai kota Beit Lahiya, wilayah utara Jalur Ghaza. Aharonot menyebutkan, mayoritas korban adalah wanita dan anak-anak Palestina yang tengah berada di tepi pantai.
Masih menurut Aharonot, alasan dilakukan aksi pembantaian biadab ini masih belum jelas sampai saat ini. Namun pihak Israel menyebutkan militernya telah melakukan prosedur pengepungan sangat ketat terhadap pantai-pantai Palestina sejak beberapa hari terakhir.
Pihak militer Israel bedalih, langkah itu dilakukan karena ditengarai adanya penyelundupan rudal al-qassam oleh aktivis perlawanan Palestina melalui laut untuk melakukan serangan ke kota-kota Israel. Serangan Israel ini hanya terjadi beberapa jam setelah aksi pembunuhan Kepala Keamanan Dalam Negeri Palestina Jamal Abu Samhadana bersama 3 orang pembantunya di Rafah, wilayah selatan Israel.
Aksi Balasan akan Goncang Israel
Aksi pembantaian Zionis Israel ini langsung mendapatkan tanggapan dari Brigade Izzuddin al-Qassam, sayap militer gerakan Hamas. Al-Qassam berjanji akan menggoncang entitastas Zionis Israel sebagai jawaban atas pembantaian baru yang dilakukan Zionis Israel di Jalur Ghaza.
“Kekerasan dan eskalasi kejahatan berbahaya yang dilakukan Zionis Israel ini menegaskan wajah pengecut Zionis yang tidak mungkin bisa hidup tanpa pembunuhan, pembantaian, terorisme, kejahatan dan menghisap darah warga Palestina yang tidak berdosa, yang semua itu dilakukan di hadapan sikap diam dan membisu dunia,” tegas al-Qassam dalam pernyataannya.
Brigade al-Qassam menganggap pembantaian Zionis Israel ini sebagai ungkapan langsung Israel untuk membuka front pertempuran kembali. “Ini artinya gempa serangan di kota-kota Zionis Israel akan dimulai lagi. Tidak ada pilihan bagi permukiman-permukiman Yahudi kecuali kafan dan keranda mayat,” tegas al-Qassam.
Al-Qassam menambahkan bahwa faksi-faksi perlawanan akan memilih waktu dan lokasi yang tepat untuk melakukan aksi balasan yang telak dan menggetarkan, yang tidak akan pernah diprediksikan oleh pihak Zionis Israel. “Akibat pembantaian ini masyarakat Israel akan menuai hasil yang sangat pahit,” tegasnya.
Dalam pernyataannya, al-Qassam kembali menegaskan tidak akan mengakui entitas Zionis Israel. Apapun tuntuan dari dunia Arab dan Internasional untuk mengakui Israel adalah bentuk kedzaliman dan konspirasi dengan penjajah Zionis Israel. Pihaknya juga mengecam kelemahan dan sikap hina sebagian pihak di Palestina, yang justru mendorong Zionis Israel melakukan serangan dan pembantaian.
“Pembantaian terhadap warga sipil dan pemimpin perlawanan tidak akan menambah apa-apa kecuali tekad dan keteguhan perlawanan Palestina. Bahwa darah para syuhada’ kami yang suci akan menjadi obor yang menyalakan langkah jihad dan perlawanan, serta akan menjadi laknat yang memburu Zionis Israel hingga hengkang dari setiap jengkal tanah kami,” tegas al-Qassam di akhir pernyataannya. (was/Islammemo-aljzr)