Prajurit Israel Gilad Shalit yang sejak tahun 2006 berada dalam tawanan para pejuang Palestina di Jalur Gaza, dilaporkan ikut menjadi korban serangan pasukan Zionis ke wilayah itu.
Pimpinan Brigade Izzudin al-Qassam, sayap militer Hamas pada Islamonline mengatakan bahwa Shalit terluka setelah gedung tempat prajurit Israel itu ditahan hancur akibat bom yang dijatuhkan dari pesawat tempur F-16 Israel. Beberapa pejuang Hamas yang sedang menjaga Shalit, juga mengalami luka-luka. Shalit tertangkap oleh pejuang Palestina dalam sebuah aksi penyergapan di Jalur Gaza pada bulan Juni 2006.
Pimpinan Brigade al-Qassam menolak menjelaskan seberapa parah luka-luka yang dialami Shalit. Ia hanya mengatakan bahwa Shalit selamat dan sekarang sudah dipindahkan ke lokasi yang aman untuk mendapatkan perawatan medis.
"Dia (Shalit) mungkin harus menjalani operasi. Kami memberikan perawatan seperlunya pada Shalit, karena keterbatasan yang ada di Gaza. Kami tidak akan membiarkan dia mati akibat luka-lukanya," kata pimpinan Brigade al-Qassam. Sikap yang sangat kontras jika dibandingkan dengan tindakan biadad Israel terhadap rakyat Palestina.
Pimpinan Brigade al-Qassam itu mengatakan, Israel mungkin tidak tahu pasti dimana tempat Shalit ditahan. "Kecuali jika Israel memang ingin mengorbankan Shalit tanpa menawarkan sesuatu untuk menyelamatkan prajuritnya itu," tukasnya. (ln/iol)