eramuslim.com – Pemerintah Israel kembali memperketat akses jamaah yang akan melakukan ibadah salat di masjid Al Aqsa selama bulan suci Ramadhan tahun ini.
Hal tersebut diungkap oleh COGAT, badan pertahanan Israel yang bertanggung jawab atas urusan sipil di Tepi Barat.
Dalam pengumuman yang diunggah di akun Facebook resminya, COGAT menyampaikan ada sejumlah aturan baru yang terkait pembatasan salat di Al Aqsa.
Dimana akses masuk Masjid Al-Aqsa selama Ramadhan hanya akan diberikan untuk anak-anak kecil dan lansia yang usianya diatas 50 tahun.
“Akses salat Jumat selama Ramadhan di Masjid Al-Aqsa dibatasi, hanya diberikan untuk pria berusia di atas 55 tahun, wanita di atas 50 tahun, dan anak-anak di bawah 10 tahun,” tegas COGAT, dikutip dari The times of Israel .
Adapun pembatasan ini diterapkan berdasarkan rekomendasi Menteri Keamanan Israel Itamar Ben-Gvir yang berhaluan ekstrem kanan.
Ben Gvir berdalih pembatasan dilakukan untuk mencegah kekerasan dan kerusuhan di kompleks masjid tersebut.
Seperti yang terjadi pada tahun 2017 yang menyebabkan kematian beberapa orang.
Kompleks Masjid Al Aqsa Dipasangi Kawat Berduri
Selain membatasi jumlah jamaah yang akan menunaikan ibadah di masjid Al Aqsa, Israel juga turut memasang kawat berduri di pagar Gerbang Domba kompleks Masjid Al Aqsa di Yerusalem Timur.
Gerbang Domba atau yang akrab dikenal dengan nama Gerbang Singa atau Bab al-Asbat, merupakan salah satu gerbang utama menuju Masjid Al Aqsa.
Pemasangan pagar berduri ini mulai dilakukan Israel pada awal pekan kemarin.
Dengan tujuan mencegah ratusan warga Palestina memasuki Masjid Al-Aqsa untuk melakukan Tarawih selama bulan suci.
Israel Kerahkan Ribuan Polisi
Lebih lanjut di tengah intensnya pengepungan terhadap masjid Al-Aqsa, Israel juga turut mengerahkan ribuan petugas kepolisian di Kota Yerusalem.
Ribuan polisi ini ditugaskan untuk mencegah jamaah Palestina memasuki masjid Al-Aqsa untuk menunaikan ibadah Salat Jumat pertama di bulan Ramadhan.
“Kami bersiap untuk Salat Jumat dengan lebih banyak petugas polisi. Ribuan dari mereka akan berada di kawasan Temple Mount,” kata juru bicara polisi Mirit Ben Mayor kepada wartawan mengutip Alarabiya.
Ditanya mengenai bentrokan yang dilaporkan terjadi antara polisi dan jamaah di Masjid Al-Aqsa, Juru bicara pemerintah Tal Heinrich mengatakan, “Kami dalam keadaan siaga tinggi”.
Adapun pembatasan ini bukan kali pertama yang dilakukan Israel , sebelumnya negara Zionis Itu telah berulang kali melakukan pembatasan akses ke situs tersebut, terutama menjelang hari raya keagamaan seperti Ramadhan.
Bahakan untuk mencegah masuknya warga Palestina ke komplesk Masjid Al-Aqsa, beberapa warga mengaku dipukul oleh polisi Israel .
Tak sampai disitu, berdasarkan rekaman video yang diunggah Al Jazeera, polisi Israel berseragam lengkap terlibat aksi saling dorong dengan jemaah.
Mereka juga terlihat mengusir jemaah yang sudah berada di dalam Masjid Al-Aqsa agar keluar.
Peristiwa tersebut terjadi ketika jamaah ingin melaksanakan shalat tarawih pertama di bulan Ramadhan. (sumber: Tribunnews)