Israel pada Kamis kemarin (9/8) memberikan Kairo persetujuan untuk menggunakan helikopter tempur di semenanjung Sinai, dimana militer Mesir telah bersumpah untuk menghancurkan kelompok militan di sana, kata seorang pejabat Israel.
Pejabat itu, tanpa menyebut nama, mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa 14 anggota kabinet keamanan Israel telah menyetujui pelonggaran sementara dari sisi perjanjian perdamaian 1979 yang membatasi penyebaran militer Mesir di Sinai.
Keputusan itu terjadi sehari setelah militer Mesir mengatakan sudah mengerahkan helikopter tempur dalam serangan yang menewaskan 20 militan di wilayah itu.
Operasi tersebut dilancarkan setelah sekelompok orang bersenjata pada hari Minggu lalu menewaskan 16 penjaga Mesir dekat perbatasan dan berusaha menyerbu Israel selatan.
Mereka menyerbu sebuah pangkalan penjaga perbatasan di bawah tembakan mortir dan kemudian menggunakan sebuah kendaraan militer ke negara Yahudi sebelum mereka dihentikan oleh serangan helikopter Israel.
Di Jalur Gaza, di mana Mesir menutup perbatasan Rafah setelah serangan itu, kementerian dalam negeri Hamas mengatakan warga Palestina akan diizinkan kembali dari Mesir Jumat ini.
Sebelumnya pada hari Kamis, polisi Mesir dan sekelompok orang bersenjata saling tembak di kota Sinai al-Arish, televisi pemerintah melaporkan.
“Bentrokan kembali terjadi antara sekelompok pria bersenjata dan polisi di al-Arish,” lapor televisi Nil News, mengutip koresponden di sana.
Para pejabat keamanan mengatakan ini adalah pertama kalinya bahwa militer Mesir telah menembakkan rudal di Sinai sejak tahun 1973 perang Mesir dengan Israel, yang merupakan upaya untuk mengambil kembali Semenanjung Sinai.(fq/prtv)