Pemerintah Israel dikabarkan membatalkan rencana untuk mengirim 25 kendaraan pengangkut senjata dan personil pada otoritas pemerintahan Palestina pimpinan Mahmud Abbas.
Sumber-sumber di kalangan pejabat senior Israel seperti dilansir Radio Militer Israel mengungkapkan, pembatalan itu dilakukan karena Israel khawatir kendaraan-kendaraan perang itu akan menjadi bumerang bagi tentara-tentara Israel sendiri, jika ketegangan antara Palestina-Israel meruak di Tepi Barat.
PM Israel Ehud Olmert sebenarnya sudah menyetujui pengiriman kendaraan perang itu sejak dua minggu yang lalu, sebagai upaya memperkuat posisi Abbas menjelang Konferensi Annapolis di AS. Selain kendaraan-kendaraan perang, Olmert dilaporkan juga meyetujui pengiriman 1. 000 senjata dan dua juta amunisi untuk membantu pasukan Abbas.
Namun para pejabat bidang keamanan Israel pada hari Senin kemarin mengatakan bahwa pengiriman itu ditunda karena Palestina menginginkan kendaraan-kendaraan tersebut dilengkapi dengan senjata api mesin. Di samping itu, kalangan militer dan aparat keamanan Israel mengungkapkan kekhawatirannya bahwa senjata-senjata itu akan jatuh ke tangan Hamas.
Dua tahun yang lalu, Rusia juga pernha menawarkan bantuan persenjataan bagi otoritas pemerintahan Palestina, tapi tawaran itu ditentang oleh militer Israel dan badan intelejen dalam negeri Israel, Shin Bet. (ln/presstv)