Satu keluarga Palestina kembali menjadi korban pembantaian Zionis Israel di kampung Syujaeya, sebelah timur kota Gaza, dan mengakibatkan 5 orang gugur. Peristiwa ini terjadi beberapa jam setelah Zionis Israel menarik diri dari kamp pengungsi Maghazi yang digempur habis-habisan selama dua hari (Rabu dan Kamis) dan mengakibatkan 15 orang gugur.
Menurut Direktur Humas RS al-Shifa di Gaza, Dr. Jum’ah al-Saqqa, tubuh korban yang syahid sampai ke rumah sakit dalam keadaan tidak utuh akibat serangan rudal Israel. Salah satu korban adalah anggota Brigade al-Qassam, sayap militer gerakan Hamas, bernama Muhammad Harara (25).
Para saksi mata mengatakan, pesawat mata-mata Zionis Israel menembakan rudal ke rumah korban. Dalam waktu yang sama tank-tank Israel melepaskan tembakan artileri ke rumah yang sama.
Serangan biadab ini terjadi beberapa jam setelah Israel menarik tank-tank tempurnya dari kamp pengungsi Maghazi di pusat Jalur Gaza setelah selama dua hari berlangsung operasi militer berlangsung di daerah tersebut dan mengakibatkan 15 orang Palestina gugur.
Menurut sumber keamanan dan para saksi mata, setelah menarik tank-tank tempurnya dari kamp pengungsi Maghazi pasukan Zionis Israel terkonsentrasi di perbatasan untuk melakukan persiapan serangan baru yang kemungkinan menjadi targetnya adalah kamp pengungsi al-Buraij.
Jurubicara militer Zionis Israel membenarkan penarikan pasukannya dari kamp pengungsi Maghazi. “Betul, pasukan kami ditarik (dari Maghazi). Namun yang terpenting kami tegaskan adalah bahwa operasi militer di Jalur Gaza terus berlanjut,” tegasnya.
Operasi militer Zionis Israel yang berlangsung di Jalur Gaza sejak 28 Juni lalu telah mengakibatkan lebih 100 orang Palestina gugur, termasuk anak-anak dan wanita. Sementara itu ratusan lainnya terluka. Fasiltias-fasilitas sipil dan sejumlah gedung pemerintah Palestina dihancurkan, termasuk pembangkit listrik, jaringan air, sekolah-sekolah, gedung PM, gedung deplu dan depdagri. (was/iol)