Berita pembantaian, terdengar lagi dari Libanon. Hari ini (2/8) Israel kembali melakukan serangan dan membunuh 11 orang sipil, serta menangkap 6 orang yang diduga sebagai pejuang Hizbullah. Pembantaian itu terjadi di kota Balabak, sisi Timur Libanon.
Hizbullah menolak bila 6 orang yang ditangkap itu adalah anggotanya. Menurut jubir Hizbullah ke 6 orang yang ditangkap pasukan Zionis itu seluruhnya adalah rakyat sipil tidak bersenjata.
Jubir Israel mengatakan, “Tengah malam ini, Israel melakukan aksi penyerangan di kota Balabak, dan berhasil menangkap sejumlah orang ‘teroris’ yang segera dibawa ke wilayah Israel.”
Hizbullah menanggapi hal ini dengan menyatakan bahwa pasukannya tak satupun yang hilang. Sementara kepolisian Libanon mengumumkan bahwa orang-orang yang ditangkap itu seluruhnya warga sipil yang ditangkap begitu saja saat serangan terjadi. Salah satu sumber menyebutkan bahwa target serangan itu diduga untuk membunuh salah satu pemimpin Hizbullah terkenal Muhammad Yezbek, yang tinggal di kota tersebut.
Sejumlah berita yang mengambil informasi dari para saksi mata menyebutkan bahwa pesawat tempur Israel menjatuhkan tak kurang dari 10 buah bom di sekitar rumah sakit dan bangunan yang terletak di Timur dan Utara Balabak. Israel berdalih bahwa pasukannya telah mengevakuasi para pasien di rumah sakit itu lebih dahulu dengan menggunakan helikopter, tapi jubir Hizbullah menolak kebenaran klaim tersebut.
Perihal jatuhnya lebih dari 10 orang korban dalam serangan kali ini, dinyatakan oleh sumber keamanan Libanon. Menurut keamanan Libanon, serangan dilakukan pada sekitar pukul 01.00 dini hari. Dari 10 orang tersebut, 5 orangnya adalah satu keluarga yang tengah istirahat di dalam rumah. Sementara 5 orang lainnya adalah orang-orang sipil yang tertimpa bangunan runtuh akibat serangan bom Israel.
Diberitakan juga, terjadinya perang sengit di Libanon antara pasukan Israel dan pejuang Hizbullah. Israel berupaya maju untuk menguasai sungai Litani, yang berjarak sekitar 20 km dari perbatasan Libanon Israel. Serangan itu terjadi setelah 48 jam Israel menghentikan serangannya untuk memberi kesempatan bagi petugas kemanusiaan. Setelah sebelumnya Israel membumihanguskan berbagai kota selama dua hari penuh.
Israel mengaku tiga prajuritnya tewas dalam pertempuran hari ini di berbagai front menghadapi Hizbullah. Siaran televise Israel menyebutkan 25 orang pasukan Israel terluka karena serangan mortir. “Kami saat ini masih menjalani 6 peperangan di Libanon,” ujar Shoke Syahor, komandan perang Israel.
Israel mengklaim antara 300 sampai 400 orang pejuang Hizbullah berhasil ditumpas. Tapi Hizbullah mengatakan pihaknya hanya kehilangan tak kurang dari 40 orang pejuangnya. Sementara korban sipil di Libanon kini mencapai angka 838 orang akibat serangan Israel. Ditambah 3 ribuan orang yang terluka dan 650 ribu mengungsi. Dan di pihak Israel, terbunuh 51 orang ditambah 330 ribu orang mengungsi ke wilayah utara Israel untuk menghindari jatuhnya rudal Katyusha Hizbullah. (na-str/iol)