Israel akan Bentuk Kementerian Baru untuk Hadapi Ancaman Iran

Pemerintah Israel menyiapkan sebuah kementerian baru. Kementerian yang disebut akan mengurusi "urusan-urusan strategis" ini secara khusus dibentuk untuk menghadapi masalah ambisi nuklir Iran dan akan dipimpin oleh seorang tokoh ultra-nasionalis Israel yang kontroversial.

"Semua menteri setuju dengan keputusan untuk membentuk kementerian yang akan mengurus masalah-masalah strategis," kata seorang sumber yang tidak mau disebut namanya seperti dikutip AFP.

Menurut sumber itu, persetujuan tersebut tercapai dalam rapat kabinet pekan lalu dan akan dipimpin oleh Avigdor Lieberman dari Partai Yisrael Beitenu. Lieberman baru saja bergabung dengan pemerintahan Ehud Olmert pada bulan Oktober lalu.

Kementerian baru itu, kata sumber tadi, bertanggungjawab dalam "melakukan kordinasi antara lembaga-lembaga yang ada, terkait dengan strategi-strategi menghadapi beragam ancaman terhadap Israel." Dari sekian banyak ancaman, program nuklir Iran menjadi perhatian utama, di mana Israel dan AS meyakini negara pada Mullah itu ingin membuat bom nuklir, meski tudingan itu selalu dibantah Iran.

Padahal, Israel adalah sebuah wilayah di jantung Timur Tengah, yang diam-diam sedang membangun persenjataan nuklirnya. Israel memandang Iran sebagai ancaman besar bagi wilayahnya, apalagi setelah Presiden Iran Mahmud Ahmadinejad melontarkan pernyataan keras bahwa negara Yahudi harus dihapus dari peta dunia.

Bulan November lalu, PM Israel Ehud Olmert mengatakan, posisi Israel saat ini adalah harus melakukan apapun dengan kekuatannya untuk memastikan bahwa Iran tidak melampaui ambang batas teknologi yang memungkinkan negara itu membangun persenjataan nuklirnya.

Meski kabinet Olmert semua setuju dengan pembentukan kementerian baru tersebut, mereka masih harus menunggu persetujuan dari parlemen.

Sementara Lieberman yang dicalonkan menjadi menteri kementerian baru itu adalah tokoh yang partainya mendapatkan banyak dukungan suara komunitas imigran dari negara-negara bekas Uni Sovyet. Lieberman saat ini juga mengetuai Native Agency yang bertanggungjawab atas hubungan Israel dan komunitas Yahudi di bekas negara-negara Uni Sovyet. (ln/Islamicity)