Perdana Menteri Palestina, Ismail Haniyah, optimis krisis ekonomi yang melanda bangsanya akan segera selesai dalam waktu dekat. “Krisis ini akan selesai dalam waktu yang sangat dekat sekali,” ujarnya. Ia menyebutkan bahwa hingga kini pemerintah Palestina telah berupaya keras untuk menjalin komunikasi dengan sejumlah negara yang akan membantu menyelesaikan problematikan Palestina untuk membayar honor pegawai.
Menurut laporan sejumlah kantor berita, sejumlah bank yang ada di Palestina memang telah menyepakati pencairan dana untuk honor petugas pemerintahan Palestina, yang berasal dari negara Liga Arab, langsung ke rekening mereka. Pemerintah menganggap cara ini penting dilakukan karena sampai saat ini, pegawai pemerintah yang berjumlah lebih dari 160 ribu orang sudah dua bulan tidak menerima honor.
Langkah yang ditempuh pemerintah Palestina pimpinan Hamas yang menang telak dalam pemilu itu, akhirnya bisa menjebol ‘isolasi ekonomi’ yang diterapkan negara-negara Barat agar Palestina mengakui eksistensi Israel dan menghentikan perlawanan. Dan bila krisis ekonomi Palestina ini bisa dilewati, pemerintah Palestina akan semakin memiliki dukungan dan legitimasi kuat secara internasional.
Menurut Haniyah, strategi pengepungan yang dilakukan Israel dan negara Barat terhadap bangsa Palestina memiliki target politik. Ia yakin bahwa sasaran di balik tekanan itu adalah agar pemerintah Palestina melakukan sikap yang bertentangan dengan publik rakyat Palestina sendiri. Sedangkan terkait, problematika kesehatan diPalestina, Haniyah meminta negara-negara Arab dan Islam dan berbagai organisasi kesehatan lokal maupun internasional untuk melakukan intervensi langsung guna menyelesaikan krisis kesehatan yang kini mulai menimpa sejumlah rakyat Palestina. (na-str/aljzr)
