Ismail Haniyah Menyusul 80 Anggota Keluarganya Syahid dalam Perjuangan Palestina

eramuslim.com – Warga Gaza, Palestina berduka akibat syahidnya Kepala Biro Politik Gerakan Pejuang Palestina Islam (Hamas) Ismail Haniyah. Untuk diketahui, sebagai bagian dari upaya penjajah Israel menggagalkan pejuang Palestina dan rakyat Palestina,  Zionis telah menargetkan semua kelompok di lingkaran pemimpin pejuang Palestina, termasuk anak-anak, cucu, dan kerabat.

Pemimpin Hamas Taher al-Nunu mengatakan hari Selasa bahwa penjajah yang telah menargetkan keluarga Ismail Haniyah, dan warga sipil sebagai bukti kegagalan mereka mencapai tujuan penjajahan.

Al-Nunu menekankan dalam pernyataannya kepada Al Jazeera Mubasher bahwa kejahatan penjajha terhadap keluarga pemimpin Hamas dan kelompok pembebasan Palestina tidak akan menyurutkan perjuangan membebaskan Palestina dan Masjid Al-Aqsha.

Al-Nunu mengatkan,  menghancurkan kelompok pejuang selalu ada dalam pikiran para pemimpin penjajha (Israel).

Menurut Nunu, sampai hari ini,  sudah 80 orang keluarga Haniyah syahid, semuanya warga sipil. Namun cataan Al-Jazeerah ada sekitar 19 orang syahid.

Sekitar 30 orang, termasuk Zahr Haniyah, saudara perempuan  Ismail Haniyah, syahid hari  Selasa, akibat roket ‘Israel yang menyasar berbagai wilayah Jalur Gaza pada malam hari.

Pada hari ke 263 agresi “Israel” terhadap Gaza, penjajahan telah menargetkan Rafah bagian barat dengan serangan udara, tembakan artileri, dan tembakan tank. Mereka juga melancarkan serangan terhadap dua sekolah penampungan milik Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) di Kamp Syati’, di lingkungan Al-Daraj, dan Al-Shujaiyah di Kota Gaza, menyebabkan korban jiwa dan luka-luka, yang sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak.

Inilah 10 Keluarga Haniyah yang Syahid

Di antara mereka saudara perempuan Ismail Haniyah yang syahid dalam pemboman Israel yang menargetkan rumah mereka di Kamp Syati’, sebelah barat Gaza, tadi malam, dan penjajah mengakui serangan tersebut.

Media local Palestina memberitakan banyak anggota keluarga Haniyah yang berada di dalam rumah tersebut masih tertimbun reruntuhan, dan membenarkan bahwa sebagian besar syahid yang tewas dalam serangan tentara Zionis adalah perempuan.

Sumber-sumber media lokal melaporkan bahwa upaya untuk mencari korban selamat terus berlanjut, yang menunjukkan bahwa jumlah syuhada dalam serangan yang menargetkan rumah Haniyah kemungkinan akan meningkat.

Para syuhada keluarga Haniyah yang syahid termasuk saudara perempuannya: Zahr Abdel Salam Haniyah, Umm Nahed, Nahed Ghazi Haniyah dan istrinya Iman Ahmed Haniyah, Muhammad Nahed Haniyah, dan Ismail Nahed Haniyah.

Juga Moamen Nahed Haniyah, Zahr Nahed Haniyah, Shahad Nahed Haniyah, dan Amal Nahed Haniyah (dan beberapa di antaranya masih berada di bawah reruntuhan).

Anak cucuk Ismail Haniyah yang syahid; Hazem, Amir, dan Muhammad

Hazem, Amir, dan Muhammad

Pada tanggal 10 April 2024, 3 putra Ismail Haniyah  juga telah syahid, bersama dengan 4 cucunya. Penjajah ‘Israel’ menargetkan kendaraan mereka saat dalam perjalanan menuju rumah mereka di Kamp Syati’ di Jalur Gaza utara.

Yang syahid dari keluarga Haniyah dalam peristiwa ini adalah 3 orang putranya dan 4 orang cucunya, yaitu: (Hazem Ismail Haniyah), putrinya Amal, (Amir Ismail Haniyah), putranya Khaled, dan putrinya Razan, selain (Muhammad Ismail Haniyah), dan putrinya Malak terluka.

Menyusul penargetan tersebut, kantor media pemerintah di Gaza mengeluarkan pernyataan yang mengkonfirmasi bahwa tentara penjajahan “Israel” melakukan pembantaian terhadap keluarga Haniyah, pada sore hari pertama Idul Fitri.

Media tersebut mengkonfirmasi bahwa penjajah melakukan pembantaian ini saat keluarga Haniyah sedang rihlah (tur), termasuk kunjungan silaturahmi Idul Fitri, dan menekankan bahwa kejahatan tersebut terjadi sebagai kelanjutan dari serangkaian kejahatan penjajahan yang sedang berlangsung terhadap warga sipil, anak-anak dan perempuan, meskipun ada kejahatan yang dilakukan oleh penjajah saat suasana sacral, Hari Raya Idul Fitri.

Haniyah menerima berita kesyahidan putra dan cucunya saat sebuah rumah sakit yang menampung korban serangan ‘Israel’ di ibu kota Qatar, Doha.

 

 

 

Beri Komentar