Council on American-Islamic Relations (CAIR)–lembaga advokasi muslim di AS–dan Pusat Kajian Gender dan Etnis Universitas Berkeley, California merilis laporan tentang meningkatnya Islamofobia di AS. Dalam laporan tersebut, selain mengemukakan data serta wawancara dengan sejumlah pakar, kedua lembaga itu menawarkan sejumlah rekomendasi untuk menghadapi fenomena Islamofobia yang makin meluas di kalangan masyarakat AS.
Laporan bertajuk "Same Hate, New Target: Islamophobia and Its Impact in the United States 2009-2010" mengupas berbagai kasus Islamofobia di AS, antara lain kontroversi rencana pembangunan masjid dan Islamic Center di dekat Ground Zero, ketakutan akan diterapkan syariah Islam di sejumlah negara bagian di AS, dan kasus-kasus berlatar belakang Islamofobia lainnya.
"Laporan ini menunjukkan bahwa rakyat AS yang menganut konsep pluralisme harus bersama-sama melakukan tindakan untuk mencegah agar Islamofobia tidak diterima di tengah masyarakat. Islamofobia bentuk baru dari sikap kebencian yang sudah lama ada terhadap kelompok masyarakat minoritas dalam sejarah bangsa Amerika," kata Direktur Legislatif Nasional CAIR Corey Saylor, yang ikut menyusun laporan tersebut.
Laporan itu juga memuat nama-nama tokoh di AS yang berperan aktif menentang Islamofobia, seperti Walikota New York Michael Bloomberg, pembawa acara "The Daily Show" Jon Stewart dan penyiar MSNBC Rachel Maddow. Sedangkan tokoh-tokoh yang selama ini dianggap justru mendorong meningkatnya Islamofobia antara lain Pamela Geller dan Robert Spencer, mereka adalah pendiri organisasi anti-Muslim Stop Islamization of America (SIOA); Brigitte Gabriel, pendiri Act! for America Leader; kandidat presiden dari GOP, Newt Gingrich, termasuk Usamah bin Ladin dan Al-Qaeda sebagai sosok dan organisasi yang dituding menjadi sumber Islamofobia.
Untuk menghadapi makin meningkatnya Islamofobia, laporan itu merekomendasikan bahwa institusi dan komunitas Muslim-lah harus paling berperan melawan Islamofobia. "Muslim di AS harus bisa memberi contoh yang baik bagi masyarakat . Mereka menjadi cermin ajaran dan tradisi Islam. Muslim AS juga harus aktif dalam kegiatan masyarakat, politik, dan memperkuat hubungan baik dengan aparat penegak hukum," demikian rekomendasi yang ditawarkan oleh laporan itu. (kw/IW/CAIR)