“Saya baru saja mencuci baju. Kini sedang menunggu baju saya kering. Lihatlah!” jawab Umar sembari menunjuk ke arah jemuran. Sehari-hari, Umar hanya memiliki tiga setel pakaian: yang sedang dikenakannya, yang sedang dicucinya, dan baju perangnya.
“Berarti ini adalah rumah Tuan?”
“Tentu saja,” kata Umar.
“Di mana pengawal Tuan?”
“Tidak perlu pengawal. Ada Allah Yang Maha Melindungi,” jawab al-Faruq, singkat.
Tiba-tiba, menteri itu berlutut di hadapan Umar seraya berkata, “Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan-Nya!”
Terkejut, Umar memintanya untuk berdiri. “Mengapa kamu bersyahadat?” tanyanya.
“Di negeri kami, nama Tuan sangat terkenal dan ditakuti. Selama ini, saya mengira Tuan adalah seorang raja dengan tabiat yang tidak berbeda dari pemimpin kami. Namun ternyata, dugaan itu salah. Tuan dan negeri Tuan benar-benar diberkati dengan perlindungan yang tidak ada tandingannya. Maka saya beriman dan menyatakan diri sebagai Muslim,” tutur menteri tersebut. [Republika]