Nabi Muhammad Saw dan Islam menjadi headline dan topik pembicaraan di media massa Perancis, menyusul pemuatan kartun Nabi Muhammad Saw yang memicu kemarahan umat Islam sedunia.
"The Truth About Islam in France", "Islam Rise", "Islamism… Why Does This Religion Spread that Fast?", itulah beberapa headline di surat kabar dan majalah yang terbit di Perancis. Majalah kelompok kiri seperti Nouvel Observateur dan L’Express adalah dua dari sejumlah media massa Perancis yang memuat artikel-artikel khusus tentang agama Islam.
TV-TV di Perancis menayangkan acara diskusi kalangan intelektual Muslim dan Non Muslim tentang krisis akibat publikasi kartun-kartun Nabi Muhammad Saw, sementara stasiun-stasiun televisi lainnya menayangkan program-program dokumenter tentang peradaban Islam.
Beberapa analis mengaitkan reaksi umat Islam terhadap kartun Nabi Muhammad dengan masa kebangkitan kembali kekuatan Islam di dunia Arab, seperti Hamas di Palestina dan Ikhwanul Muslimin di Mesir.
Permintaan terhadap Al-Quran dengan terjemahan bahasa Perancis dan buku-buku Islam juga meningkat, ini menunjukkan makin banyaknya masyarakat Perancis yang ingin tahu tentang agama Islam setelah krisis kartun ini mencuat.
Surat kabar France Soir adalah salah satu surat kabar di negara itu yang ikut mempublikasikan kembali gambar-gambar kartun Nabi Muhammad Saw dan menyebabkan pemimpin redaksinya dipecat. Selain France Soir, mingguan Charlie Hebdo di Perancis juga ikut memuat kartun-kartun Nabi Muhammad Saw, yang langsung dikecam oleh Presiden Perancis, Jacques Chirac.
"Apapun yang bisa melukai keyakinan orang lain, terutama keyakinan agama, harus dihindari. Kebebasan berekspresi harus dilakukan dengan semangat tanggung jawab," kata Chirac.
Di sisi lain, krisis yang ditimbulkan oleh publikasi kartun Nabi Muhammad Saw membawa hikmah, khususnya di Perancis di mana Islam dan Nabi Muhammad kini menjadi pusat perhatian di kalangan media dan masyarakat Perancis.
Al-Arabi Keshat, Imam Masjid Al-Dawa di Paris mengatakan, "Sekarang nama Nabi Muhammad Saw menjadi nama yang paling banyak dibicarakan di Perancis dan publikasi kartun itu telah menggalang antusiasme kaum Muslimin untuk membela kemuliaan Nabi Muhammad Saw."
Minat yang besar masyarakat Perancis terhadap agama Islam sudah terlihat sejak peristiwa serangan 11 September di AS. Puncaknya terjadi ketika parlemen Perancis mengesahkan undang-undang larangan berjilbab di sekolah-sekolah negeri di Perancis.
"Islam mencuri perhatian masyarakat Perancis ketika umat Islam menjadi isu hangat, misalnya masalah larangan berjilbab," kata Xavier Trenisien, pakar Islam pada Le Monde.
Sebuah polling yang dilakukan surat kabar La Cru dan dirilis Kamis (9/2) kemarin menunjukkan bahwa 54 persen responden menentang publikasi kartun Nabi Muhammad yang dilakukan harian Denmark, Jyllands-Posten. 78 persen responden menyetujui bahwa publikasi kartun itu akan meningkatkan tindak kekerasan. (ln/iol)