Mujahidin Negara Islam terus melakukan serangan di dua kota utama di Suriah dan Irak pada hari Kamis, walaupun mereka sedang alami serangan udara pasukan koalisi pimpinan AS , laporan saksi mata.
Dua sasaran – di kota sekitar Sungai Efrat di Irak dan kota Kobane dekat perbatasan Turki – menunjukkan bahwa mujahidin Negara Islam tetap mempertahankan tingginya serangan dan pertahankan disiplinnya komando untuk membuat kemajuan lanjutan meskipun alami serangan udara oleh negara-negara Barat dan Arab.
Di pihak Turki, yang memiliki kemampuan militer yang dilengkapi dengan baik, sebelumnya hanya mengirimkan bala bantuan ke perbatasan Turki-Suriah untuk menjaga keamanan dan kemanusiaan , kini anggukan parlemennya untuk memutuskan pemerintahan Turki untuk lebih berperan aktif begabung dengan koalisi AS menandai pergeseran signifikan dalam taktik pertempuran di wilayah tersebut.
Di wilayah Kurdi di Suriah utara, mujahidin Negara Islam tetap lakukan pergerakan lebih dekat ke kota perbatasan Kobane, yang telah mereka serang selama lebih dari dua minggu. Pertempuran telah mengakibatkan lebih dari 160.000 orang Kurdi melarikan diri ke Turki atau mencari keselamatan.
Seorang komandan Kurdi senior , Ismet Sheik Hasan, mengatakan saat ini pasukan Kobane melakukan pertempuran perkotaan dengan pejuang Negara Islam , kota ini juga dikenal dalam bahasa Arab sebagai Ayn al-Arab.
Militer AS mengatakan Amerika Serikat dan negara-negara mitranya meluncurkan empat serangan udara terhadap posisi Negara Islam di Suriah pada hari Rabu dan Kamis.
Di Irak, antara Mosul dan Baghdad yang dilewati rute pipa utama pernah menjadi medan pertempuran utama antara mujahidin Sunni dengan suku Irak yang direkrut oleh Amerika Serikat ketika paska invasi AS di tahun 2003. Sekarang, Washington dan mitra Iraknya melakukan hal yang sama untuk membentuk aliansi untuk membantu pertempuran menghadapi Negara Islam .
Para pejabat Irak mengatakan pesawat-pesawat tempur koalisi menyerang posisi mujahidin IS , memaksa mereka untuk mundur. Militer AS mengatakan koalisi internasional melakukan tujuh serangan udara di Irak pada Rabu dan Kamis.
Seorang anggota dewan kota di Hit, Mohammad Mizbar, mengatakan pada Kamis sore waktu setempat bahwa para pejuang Negara Islam terus berperang melawan pasukan Irak di pinggiran kota.
Video amatir menunjukkan pejuang Negara Islam bentrok dengan milisi Kurdi di Kobane, dekat perbatasan Suriah-Turki, sebagian warga Kurdi melarikan diri menuju perbatasan Turki.
Penduduk kota Hit yang dihubungi melalui telepon mengatakan bahwa pejuang Negara Islam telah mengibarkan benderanya di atas kantor walikota di pusat kota dan mereka masih melakukan pertempuran darat dengan pasukan keamanan Irak .
Kamis, mujahidin Negara Islam serang sebuah pangkalan militer Irak di kota Ramadi, meledakkan bom mobil dan menembakkan mortir, laporan pemantau.
Kota Ramadi adalah salah satu pertahanan terakhir militer Irak di provinsi Anbar, di mana kota Hit juga terletak di sana, kota itu masih berada di bawah kendali pemerintah Irak sejak mujahidin IS memantapkan kehadiran yang kuat di Anbar sejak Januari tahun ini. (WP/KH)