Negara Islam berburu dan mengumpulkan emas, perak dan tembaga di seluruh pasar di Irak utara dan barat, dalam upaya nyata untuk persediaan logam mulia untuk menindaklanjuti tekad menggunakan mata uang Islam.
Pada 11 November lalu , Baitul Maal Negara Islam telah mengumumkan bahwa IS akan memperkenalkan mata uang dinar Kekhalifahan Umayyah, yang pernah memerintah sebuah kekhalifahan yang membentang dari Iran hingga Spanyol dalam abad ketujuh dan kedelapan. Mata uang tersebut terdiri dari tiga jenis koin : emas, perak dan perunggu .
Beberapa dealer logam mulia setempat menginformasikan bahwa Negara Islam telah mulai proses menerbitkan mata uang, dan akan sangat digunakan secara luas dengan dukungan aliran pendapatan dari penjualan minyak dan jizyah .
Haji Samir, seorang pedagang emas di kota Fallujah yang meminta agar nama lengkapnya tidak digunakan untuk alasan keamanan, mengatakan bahwa sejak pengumuman itu, para mujahidin asing telah membeli ketersediaan semua emas dan perak di pasar di kota-kota.
Ia mengatakan ia sendiri telah menjual lebih dari 15 kg emas kepada Mujahidin Negara Islam. “Mereka mengatakan hal itu untuk hadiah bagi istri-istri mereka, tapi sekarang aku tahu mengapa, dan semua pedagang pun mengatakan hal yang sama,” katanya. “Ketika kami melakukan perjalanan ke Baghdad untuk mendapatkan lebih banyak Emas , ternyata mereka (Mujahidin) telah membeli semuanya itu.”
Zakaria Ahmed, 33 tahun , warga Mosul , mengatakan dia telah diberitahu oleh Mujahidin IS bahwa proyek mata uang Islam sedang menghadapi kesulitan karena serangan udara koalisi telah membuat peredaran barang-barang berharga menjadi lebih sulit. Serangan udara juga telah menambah kekhawatiran bahwa setiap fasilitas pencetakan uang dapat dihancurkan dari udara.
Namun dia mengatakan perencanaan untuk mata uang itu berjalan dengan cepat. “Ini masih dalam proses yang terus berkelanjutan ,” katanya melalui telepon. (JL/KH)