Pemerintah Iran, Jum’at (26/05) menyatakan Teheran menolak melakukan dialog dengan pihak Washington terkait dengan masalah Irak pada saat sekarang ini.
Hal tersebut ditegaskan Menteri Luar Negeri Iran Manouchehr Mottaki dalam konferensi pers bersama sejawatnya di Bagdad – Irak. Dia menegaskan bahwa Amerika sengaja memanfaatkan persetujuan awal Teheran untuk tujuan-tujuan propaganda dan itu dianggap Iran sebagai menciptakan iklim yang negatif.
Sementara itu pihak departemen luar negeri Amerika tetap menyatakan bahwa dialog masih mungkin dilaksanakan. Terkait dengan sikap Washington terhadap dialog ini, jurubicara departemen luar negeri Amerika, Sean McCormack mengatakan, “Sesungguhnya saluran kontak masih bisa dilakukan dan dialog masih terbuka apabila masing-masing kita merasa membutuhkan.”
PernyataanTeheran itu terkait dengan perintah Washington kepada dubesnya di Bagdad untuk melakukan dialog sebagaimana yang diusulkan ketua dewan tinggi revolusi Islam Abdul Aziz Hakim, sebagai upaya untuk meredakan situasi di Irak.
Dalam kunjungan ke Irak ini, Menlu Iran Manouchehr Mottaki – yang merupakan pejabat tertinggi Teheran yang pernah berkunjung ke Bagdad sejak Mahmud Ahmadinejad menjabat sebagai presiden Iran – menyatakan bahwa pada akhir bulan Juni mendatang negaranya akan menjadi tuan rumah muktamar negara-negara tetangga Irak. Dalam pertemuan ini akan dibahas cara-cara untuk melanjutkan dukungan bersama guna merealisasikan stabilitas dan ketenangan di Irak.
Manouchehr Mottaki mengisyaratkan pentingnya mengatasi faktor-faktor yang menyulut ketegangan dan krisis keamanan di Irak. Dia melihat bahwa stabilitas keamanan di kawasan Teluk menuntut kerjasama antar negara-negara Teluk Arab, Irak dan Iran. (was/aljzr)