Dalam sebuah konferensi pers di Teheran, Ahmadinejad mengkritik sepak terjang Amerika dan Inggris dalam problematika negara dunia sepanjang 60 tahun terakhir. “Saya mengusulkan debat televisi, siaran langsung dengan Tuan Bush, Presiden AS, mengenai isu-isu dunia dan cara keluar dari kebuntuan. Kita akan suarakan opini kami sebagaimana mereka (AS) juga dapat berbuat hal yang sama.”
Ahmadinejad menambahkan, “Demi seluruh publik AS, perdebatan itu jangan sampai disensor.”
Seperti dilansir kantor berita Iran IRIB, Presiden Iran Mahmud Ahmadinejad menegaskan tidak akan menerima pola imperialistik AS dalam mengatur dunia. AS dan Inggris telah menjadi sumber berbagai bencana perang, kekerasan dan kezaliman. Tatanan yang mendominasi dunia sekarang telah menjadikan AS dan Inggris sebagai representasi masyarakat dunia sehingga kondisi dunia seakan masih merupakan akses Perang Dunia II.
Presiden Iran menambahkan, “Pada Perang Dunia II, kekacauan dan ancaman hanya melanda sebagian kawasan, tetapi sekarang malah merebak ke seluruh dunia. Persaingan senjata yang sengat berat antar sejumlah kekuatan telah menciptakan suasana yang mengancam seluruh dunia.”
Menurut Ahmadinejad, dunia pasca Perang Dunia II telah dimarakkan oleh berbagai fenomena buruk, termasuk melebarnya kesenjangan antara negara kaya dan miskin, apatisme bangsa-bangsa kepada masa depan, diskriminasi, pendudukan, penjarahan harta kekayaan bangsa-bangsa, konflik sektarian, perang saudara, penganiayaan terhadap rakyat tak berdosa, amoral, korupsi, dan kerapuhan fondasi kekeluargaan.
Pada kesempatan itu, Presiden Iran Mahmud Ahmadinejad juga menyatakan tidak percaya bila Dewan Keamanan PBB akan menjatuhkan hukuman atas negaranya lantaran mengembangkan teknologi nuklir. Ia menegaskan bahwa Teheran akan berupaya menjalin komunikasi untuk merespon tanggapann yang diajukan oleh enam negara yang menolak proyek nuklir Iran.
Dalam sebuah konferensi pers di Teheran, Ahmadinejad menyatakan negaranya akan tetap melanjutkan proyek nuklirnya. “Kekuatan nuklir yang bersih merupakan hak bangsa Iran yang telah memilih alternatif ini sesuai prinsip internasional. Iran ingin menggunakan teknologi nuklir dan tak boleh ada satupun pihak yang melarangnya,” ujar Ahmadinejad.
Ia kembali menegaskan hal ini, dua hari menjelang habisnya batas waktu yang diberikan DK PBB agar Iran menghentikan pengembangan uranium. “170 negara dunia jelas-jelas membela hak nuklir kami. Bangsa-bangsa dunia menyokong hak Iran, dan karena itu jangan sampai dua atau tiga negara menganggap dirinya setara dengan masyarakat dunia,” tambah Ahmadinejad. (na-str/aljzr,irib)