Iran terus melakukan perlawanan terhadap ancaman serangan dari negara-negara yang menginginkan Iran menghentikan program nuklirnya. Para pejabat militer Iran mengeluarkan peringatan keras, bahwa negara mereka akan mengambil langkah tegas jika serangan itu benar-benar terjadi.
Komandan Korps Garda Revolusi Islam Iran Major Jenderal Muhammad-Ali Jafari menegaskan, "Setiap tindakan agresi terhadap Iran, akan ditafsirkan sebagai dimulainya peperangan dan respon Iran terhadap agresi itu akan membuat para agresor menyesali keputusan mereka menyerang Iran."
Sementara itu, Kepala Staff Angkatan Bersenjata Republik Islam Iran Mayor Jenderal Hassan Firouzabadi menyatakan akan menutup Selat Hormuz jika kepentingan-kepentingan negara Iran di tempatkan pada posisi yang membahayakan.
"Selat Hormuz adalah jalur perairan yang strategis, oleh sebab itu sangat penting bagi kami untuk tetap membuka perairan itu. Tapi akan kami perjelas, kami tidak akan membiarkan siapa pun melewati perairan itu, jika kepentingan regional negara Iran ditempatkan pada posisi bahaya, " tandas Mayjen Firouzabadi.
Ia juga mengecam AS yang selalu tunduk pada perintah Israel. "Militer AS milik pemerintah Amerika Serikat. Orang-orang yang gemar berperang seperti Bush dan Zionis seharusnya tidak dibiarkan memanfaatkan dan mengambil keuntungan dari militer AS, " tukas Mayjen Firouzabadi.
Panglima tertinggi militer Iran itu juga mengatakan bahwa pemerintah AS telah "terperangkap dalam moncong Zionis global" dan bangsa Amerika serta pasukan militernya selayaknya tidak mengorbankan diri mereka untuk penguasa-penguasa tak berguna yang hanya melayani kepentingan Zionisme. (ln/presstv)