Iran menyatakan siap membeberkan kelicikan negara-negara Barat yang selama ini menentang program Iran, karena Iran memiliki dokumen-dokumen yang akan membuktikan bahwa negara-negara Barat itu melanggar janji-janji yang mereka buat sendiri selama perundingan dengan Iran terkait program nuklir Negeri Para Mullah itu.
Juru bicara parlemen dan mantan juru runding masalah nuklir Iran, Ali Larijani mengecam negara-negara Barat yang bersikap munafik dan ambigu dalam masalah program nuklir Iran. Apalagi kata Larijani, negara-negara yang sekarang menghambat nuklir Iran adalah negara-negara yang dulu menandatangani kontrak dengan rezim Shah Iran untuk memberikan bantuan teknologi nuklir buat Iran, meski rezim Shah Iran banyak melakukan pelanggaran hak asasi manusia di Iran.
Lebih lanjut Larijani mengatakan, negara-negara Barat berjanji tidak akan mempermasalahkan program nuklir Iran jika Iran bersedia mengubah kebijakan aktivitas nuklirnya di masa lalu. Tapi setelah Iran melakukan berbagai upaya untuk memenuhi permintaan itu dan menjawab pertanyaan badan energi atom internasional-IAEA, negara-negara AS dan sekutunya masih terus melakukan tekanan pada Iran.
Bukan itu saja, "Negara-negara Barat meminta Iran menghentikan sementara saja pengayaan uraniumnya, untuk membangun rasa saling percaya selama negosiasi berlangsung. Tapi kemudian, mereka meminta Iran agar memperpanjang penghentian pengayaan uranium itu, " ungkap Larijani saat menghadiri acara satu tahun diluncurkannya stasiun televisi berbahasa Inggris Iran, Press TV.
Larijani menegaskan, Teheran akan selalu dan tetap terbuka pada upaya perundingan untuk menyelesaikan pertikaian dengan Barat soal program nuklir Iran. Sebagai negara yang ikut menandatangani Nuclear Non-Proliferation Treaty (NPT), Iran berhak melakukan pengayaan uranium untuk tujuan damai, berbeda dengan negara-negara Barat yang mengembangkan nuklirnya untuk membuat senjata. (ln/presstv)