Iran: PBB Jangan Bermuka Dua

Iran mengirimkan surat resmi pada Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon yang isinya mengingatkan Sekjen PBB itu agar tidak bersikap "standar ganda". Dalam surat yang disampaikan Duta Besar Iran untuk PBB, Mohammad Khazaee, Iran mengecam sikap Ki-moon yang reaktif setelah Presiden Iran mengkritik kebijakan apartheid Israel.

Ban Ki-moon menyesalkan pidato Presiden Iran dalam konferensi anti-rasis Durban II itu dan menuding Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad telah merusak kepercayaan yang telah diberikan PBB dan telah memanfaatkan konferensi untuk melontarkan tuduhan, memecah belah dan menyebarkan kebencian.

Khazaee mengatakan, reaksi negatif terhadap pidato Presiden Iran sulit dimengerti, apalagi pada yang sama PBB dan para pejabatnya tetap bersikap diam terhadap kejahatan kemanusiaan yang jelas-jelas dilakukan rezim Zionis Israel terhadap rakyat Palestina. "PBB juga tidak menindak Israel yang berulangkali melontarkan ancaman terhadap Iran," tukas Khazaee.

Sementara itu dalam pidatonya di kota Islamshahr, selatan Tehran, Mahmoud Ahmadinejad kembali mengkritik para pendukung Israel. Ia mengatakan, para pendukung Israel telah menjadi rezim Zionis sebagai idola sehingga melarangan siapa pun berbicara yang isinya mengecam Israel

Presiden Iran itu mencontohkan sejumlah negara Barat yang memberikan dukungan buta pada Israel dan sejumlah negara di Eropa yang memberlakukan undang-undang melarang siapa pun mengkritik dan membantah soal jumlah korban Holocaust secara terbuka.

Gerakan Zionis telah berhasil mempengaruhi kebijakan-kebijakan politik AS yang secara luas telah dimanfaatkan oleh kelompok-kelompok lobi Israel, meski AS harus menanggung bebas citranya yang makin buruk karena dukungan butanya pada Zionis.

"Rezim Zionis telah mengobarkan perang terhadap sebuah bangsa dengan menggunakan bom-bom fosfor di wilayah yang luasnya hanya 360 kilometer persegi, tapi pemerintahan AS dan para sekutu-sekutunya tetap mengatakan bahwa rakyat Palestina adalah teroris," kecam Ahmadinejad di hadapan ribuan massa di kota Islamashahr.

Ia juga mengatakan bahwa negara-negara pendukung Zionis Israel telah menjadikan Zionis Israel lebih sakral dibandingkan Tuhan. "Mereka menghina para nabi Allah dan membenarkan tindakan mereka dengan alasan ‘kebebasan berbicara’. Tapi ketika persoalannya menyangkut Israel, mereka melarang orang untuk bicara. Mereka menginginkan semua orang untuk menyembah idola (Israel) mereka," tanda Ahmadinejad. (ln/prtv/aby)