Kementerian Luar Negeri Iran memanggil utusan negara Prancis di negeri itu terkait rencana pelaksanaan Kongres ‘anti-Islam’ yang akan digelar di Jerman bulan September ini. Iran memanggil utusan dari negara Prancis, karena Prancis saat ini memegang jabatan sebagai presiden Uni Eropa.
Pada Jean Grebling, Iran menyampaikan keprihatinannya atas rencana digelarnya Kongres tersebut dan mendesak Uni Eropa agar mengambil keputusan-keputusan yang bertanggung jawab untuk mencegah pelaksanaan Kongres anti-Islam itu.
Kongres tersebut dimotori oleh kelompok-kelompok kiri di Jerman, Partai Vlaams Belang Belgia dan Partai Kebebasan Austria. Penyelenggara kongres akan membahas rencana protes terhadap pembangunan masjid-masjid di Eropa dan apa yang mereka sebut sebagai "teror Islam di Eropa."
Setelah dipanggil oleh pemerintah Iran, Grebling menyatakan bahwa ia mengecam segala bentuk Islamofobia dan rasisme. Grebling berjanji akan menindaklanjuti keberatan yang disampaikan Iran.
"Anti-Islamization Congress" rencananya akan dilaksanakan pada tanggal 19-20 September di Cologne-kota keempat terbesar di Jerman.
Sebelum ini, Organisasi Konferensi Islam (OKI) juga sudah mengeluarkan himbauan agar masyarakat Jerman tidak memberikan dukungan pada kongres tersebut. Dalam pernyataannya, OKI mengingatkan bahwa kongres anti-Islam akan merusak hubungan yang harmonis antara para penganut agama yang berbeda di Jerman.
"Kongres itu berpotensi menimbulkan ancaman terhadap hubungan yang damai dan harmonis di tengah masyarakat, " kata OKI. (ln/prtv/iol)