Hanya beberapa jam sebelum Iran menyampaikan sikap resminya terhadap tawaran insentif Barat terkait proyek nuklirnya, Pemimpin Tertinggi Revolusi Iran Ayatollah Ali Khamenei menyatakan bahwa negaranya akan tetap melanjutkan proyek pengembangan nuklirnya dengan intensif.
Dalam siaran televisi Iran (21/8), ia menyatakan, “Republik Islam Iran telah menetapkan masalah yang terkait dengan pengembangan uranium yang akan terus dilanjutkan secara intensif sampai membuahkan hasil.” Khamenei yang sebelumnya berbicara di Teheran, dalam sebuah seminar tentang Persatuan Islam, menambahkan, “Kekuatan Barat khawatir dengan kemajuan dunia Islam di berbagai bidang. Karena itu, meskipun mereka tahu bahwa Iran tidak akan berupaya memproduk senjata nuklir, tapi mereka tetap menambah tekanannya agar kita terhalang dari kemajuan ilmiah karena kita sebagai negara Islam.”
Ia menegaskan bahwa Iran tidak akan pernah mundur dari sikapnya terhadap Barat. Kantor berita Iran menyebutkan bahwa Teheran tidak akan berhenti mengembangkan uranium sebagai tuntutan utama yang ditawarkan Barat kepada Iran. Sementara Muhammad Saidi, wakil ketua kantor berita Iran, mengatakan, “Iran sangat mungkin mengembangkan uranium melihat kemajuan teknologi yang dicapai para teknokrat Iran sampai saat ini.”
PBB sendiri sangat berharap Iran mau menerima tawaran larangan pengembangan uranium. Sekjen PBB, Kofi Anan berharap, “Saya menyerukan Iran untuk memanfaatkan kesempatan bersejarah ini. Saya yakin bahwa respon Iran akan positif dan akan menjadi basis kesepakatan final dan dialogis.”
Berbeda halnya dengan sikap pemerintah Jepang. Tokyo menolak penuh tawaran Barat terhadap Iran dan menyatakan siap mengajukan ide lain terkait dengan nuklir Iran. Menurut pemerintah Jepang, pihaknya akan tetap memelihara hubungan baik untuk pengembangan nuklir Iran sebagai negara importir minyak terbesar ke lima ke Jepang. (na-str/iol)