Teknologi militer Iran kian hari kian berkembang pesat. Ahad (22/5) kemarin, Dewan Militer Iran berhasil memproduksi capaian terbaru dan termutakhir dari rudal balistik. Demikian dilaporkan beberapa media Iran.
Kanal televisi Iran Al-Alam (22/5) melansir, Lembaga Geo-Antariksa yang berada di bawah Kementrian Pertahanan Iran telah menyerahkan rudal yang dinamakan "Qiyam I" itu ke Garda Revolusi Iran.
Al-Alam tidak menyebutkan perincian dan spesifikasi rudal produk baru tersebut. Namun, Al-Alam mengatakan jika rudal model baru produk Iran itu jauh lebih canggih jika dibandingkan dengan rudal-rudal produk Iran sebelumnya.
Sementara itu, kantor berita Fars melansir pernyataan Menteri Pertahanan Iran Ahmad Vehidi, bahwa "Qiyam I" adalah rudal pertama tanpa sirip. Ditegaskannya, keberhasilan Iran dalam memproduksi rudal model terbaru ini menunjukkan kemandirian dan kemampuan Iran dalam teknologi militer.
Sabtu (21/5) sebelumnya, Militer Iran juga memamerkan produk militer lainnya yang berupa alat penangkal rudal.
Dalam sepuluh tahun terakhir ini, Iran terus mengembangkan teknologi militernya secara besar-besaran. Tak hanya mengembangkan dan memproduksi roket, rudal, torpedo, dan jenis senjata militer lainnya. Iran juga berhasil mengembangkan dan memproduksi Kapal Perang Induk, Kapal Militer, Helikopter, Jet Tempur, dan lain-lain.
Ketika Iran terus menghasilkan berbagai macam capaian teknologi dan terus mengembangkan capaian-capaian tersebut, ketika itu juga sebagian negara-negara Arab (dan tentu saja juga Israel) justru merasa khawatir dan terancam oleh capaian-capaian tersebut.
Sebagian negara Arab merasa khawatir kalau Iran akan mendominasi kawasan Timur Tengah dan menyingkirkan peran negara-negara Arab di kawasan "Timur Tengah Raya".
Namun meskipun berhasil maju dalam teknologi militer, Iran sekalipun belum pernah "perang" secara langsung dengan Israel yang menjadi musuh bebuyutan mereka. Belum ada berita rudal Iran mendarat di wilayah Israel.(ir/alm/frs)