Iran mengecam Uni Eropa yang memberlakukan sanksi baru terhadap Iran terkait program nuklir Negara Para Mullah itu. Iran menyebut Uni Eropa menerapkan standar ganda dalam menjatuhkan sanksi itu. Iran juga mengingatkan bahwa sikap Uni Eropa akan merusak jalan diplomasi yang sedang ditempuh dalam upaya menyelesaikan masalah program nuklir Iran.
Uni Eropa sepakat mengenakan sanksi baru untuk Iran hari Senin (23/6) kemarin, dalam pertemuan menteri-menteri pertanian dan kelautan Uni Eropa di Luxemburg. Sanksi baru Uni Eropa antara lain menghentikan operasional kantor-kantor cabang Bank Melli-bank terbesar Iran-yang ada di London, Hamburg dan Paris.
Selain itu, Uni Eropa juga menambah daftar asset-asset yang dibekukan serta menambah 20 nama perorangan dan 15 organisasi yang masuk dalam daftar larangan mendapatkan visa ke negara-negara Uni Eropa. Uni Eropa mengumumkan sanksi itu seminggu setelah sejumlah negara-negara yang menolak program nuklir Iran menawarkan paket baru pada Iran, untuk mengakhiri pertikaian nuklir Iran dengan negara-negara tersebut.
"Sanksi ini ilegal dan merupakan pendekatan berstandar ganda. Tawaran paket baru mereka yang masih kami pelajari, tidak ada artinya dan kami mengecam keras sanksi ini, " kata juru bicara kementerian luar negeri Iran Muhammad Ali Hosseini dalam pernyataannya.
Ia juga mengingatkan, bahwa Uni Eropa sudah menyia-nyiakan kesempatan dan tidak menciptakan atmosfir yang baik dalam menyelesaikan masalah lewat jalan diplomasi. "Perilaku seperti ini makin membuat pemerintah dan bangsa Iran bertekad untuk mempertahankan hak-haknya, " tandas Hosseini. (ln/mol)