Iran menuduh Zionisme berada di belakang kasus penghinaan terhadap Rasulullah saw melalui gambar kartun yang dilansir oleh media massa di Denmark. Pemimpin Republik Islam Iran, Ayatullah Ali Khamenei menyebutkan pelecehan terahadap kemuliaan Rasulullah saw di media massa Barat sebagi tindakan keji, yang dilakukan oleh Zionisme untuk mengadu domba antara kaum Muslimin dengan Kristiani.
Dalam ceramah yang ia sampaikan di hadapan ratusan anggota militer udara Iran. Khamenei mengatakan bahwa apa yang terjadi merupakan konspirasi yang termasuk dalam agenda Zionis. Agenda tersebut dilakukan oleh kelompok pro liberal dan demokrasi Barat dengan mengangkat prinsip kebebasan berpendapat. “Kebebasan berpendapat yang mereka pegang, sama sekali tidak bisa menerima dialog atau penolakan apapun. Tapi membolehkan penistaan terahadap simbol simbol suci bagi umat manusia yang jumlahnya lebih dari satu setengah milyar Muslim,” ujarnya. Lebih jauh, Khamenei mengatakan, “Salah satu alasan konspirasi zionis ini adalah kemenangan Hamas dalam pemilu parlemen Palestina yang merupakan pukulan telak untuk Israel.”
Sementara itu, pemerintah Denmark menganggap aksi demonstrasi yang terjadi menolak kartun yang menghina Rasulullah itu sebagai tragedi dunia internasional. Denmark meminta kaum Muslimin untuk tidak menjurus pada tindakan kekerasan dan anarkisme. Denmark juga menyampaikan terima kasih kepada masyarakat internasional yang mendukung mereka meskipun Denmark sebagai pihak pertama menyebarkan gambar itu pertama kali.
Dalam konferensi pers, PM Denmark mengajak kaum Muslimin dan para tokoh Islam untuk turut menenangkan situasi dan tidak memicu kekerasan terhadap kedutaan besarnya di berbagai negara. Anders Fogh Rasmussen mengatakan bahwa kelompok radikal lah yang telah memanfaatkan kasus kartun Nabi Muhammad sebagai bensin untuk mengobarkan api kemarahan kaum Muslimin. Ia menyebutkan bahwa Denmark sebagai negara yang menghormati HAM dan hak beragama. “Masalah pemuatan gambar itu adalah masalah yang hanya ada dalam lilngkup lingkup media massa dan pembacanya di Denmark, tapi kemudian menjadi tragedi dunia yang dikeluhkan oleh seluruh kaum Muslimin.” Moeller, menlu Denmark, mengatakan pihaknya akan mengutus Divisi Politik Luar Negeri dan Keamanan Chaver Solana ke berbagai negara guna mencari jalan keluar dari permasalahan ini. (na-str/albwb)