Iran dan Sudan Sepakat: AS Biang Keladi Kerusuhan di Timur Tengah

Iran dan Sudan sama-sama tengah menghadapi tekanan berat dari sejumlah negara Barat yang dikomando AS. Didorong kesamaan pandangan dalam soal tekanan Barat itulah, kedua pimpinan tertinggi negara itupun melakukan pertemuan.

Di Khortoum Sudan, Presiden Iran Mahmud Ahmadinejad bertemu dengan rekan sejawatnya Presiden Sudan Omar Hasan Basyir. Dalam pertemuan itu, mereka sepakat menegaskan bahwa AS adalah biang keladi dari beragam pertikaian yang terjadi di Timur Tengah.

Di awal pembicaraan Omar Basyir kepada Ahmadinejad, dikatakan, “Sudan merasakan betul kegelisahan dari upaya-upaya untuk memunculkan perpecahan antara dua masyarakat Irak dan Libanon, juga upaya untuk memunculkan api perang saudara di Palestina. Kekuatan asing sudah sangat jelas sekali. Mereka mempunyai kepentingan untuk melemahkan kekuatan Islam. Merekalah yang berada di balik semua upaya-upaya tadi. Karenanya, kesatuan adalah senjata satu-satunya menghadapi serangan seperti itu. ”

Sedangkan Ahmadinejad yang tiba di Khortoum kemarin (1/3), mengatakan bahwa ia akan tinggal di Sudan dua hari dan dikatakan pula bahwa ia telah sepakat dengan Basyir bahwa, “masa kehancuran bagi kekuatan perusak sudah mendekati waktunya. ”

Basyir mengatakan dengan tegas bahwa negaranya mendukung proyek nuklir yang kini dikembangkan oleh Iran. Ahmadinejad juga mengatakan dukungannya pada Sudan dengan mengatakan, “Kami yakin dengan saudara-saudara kami. Presiden Sudan dan para pendukungnya. Mereka saat ini dan di masa mendatang akan mampu memiliki front perlawanan yang kuat dalam menghadapi ragam tantangan yang harus dihadapi. ”

Ahmadinejad juga mengatakan kegembiraannya dalam kunjungan kali ini. “Ini adalah kunjungan balasan terhadap Presiden Basyir yang pernah hadir ke Teheran pada April 2006 dengan tujuan memperluas dan menguatkan hubungan bilateral, ” ujar Ahmadinejad. (na-str/iol)