Iran secara sengaja membentuk penyatuan milisi asing Syiah dalam pertempuran di Suriah di bawah satu organisasi yang bisa berfungsi sebagai “tentara paralel” dengan rezim Bashar al-Assad, situs berita Siraj Press melaporkan pada hari Rabu.
Organisasi militer ini digambarkan sebagai mirip dengan kelompok Hizbullah Lebanon yang sangat terorganisir dan bersenjata, akan mempertemukan tentara bayaran Syiah Afghanistan dan Syiah Irak di bawah satu komando militer.
“Tentara ini akan menyerupai Hizbullah di Lebanon … dan secara bertahap akan bekerja pada merekrut Syiah Suriah,” Siraj Press mengutip sumber yang mengatakan.
Organisasi ini kemudian akan dipersenjatakan dan dilatih untuk menjadi kekuatan independen untuk kehadiran jangka panjang di Suriah, bahkan tetap eksis walau rezim Presiden Assad runtuh.
Langkah Iran bertepatan dengan keputusan Rezim Assad ‘untuk merekrut ribuan pemuda Suriah untuk bergabung wajib militer. Teheran tidak lagi melihat kemampuan tentara Assad dapat diandalkan untuk menjaga kepentingannya di negara itu; sehingga perlu “tentara paralel” untuk layanan jangka panjang.
Tentara baru ini akan memberikan dukungan lapangan untuk tentara Assad, yang dilaporkan telah kehilangan lebih dari 200.000 pejuang sejak perang saudara dimulai pada tahun 2011.
Iran menganggap perang di Suriah sebagai hal penting untuk pengaruh geo-politik Syiah di wilayah timur tengah .
Suriah berada dalam posisi strategis yang menjembatani antara Iran dan Hizbullah, milisi Syiah di Lebanon. Jatuhnya Suriah ke Muslim Sunni akan dapat mengisolasi jangkauan strategis Syiah Iran . (Arby/Dz)