Untuk menghindari ketegangan dengan negara tetangganya Turki, Irak memutuskan untuk membekukan Partai Buruh Kurdi-PKK, yang oleh pemerintah Irak disebut sebagai organisasi teroris.
"PKK adalah organisasi teroris dan kami sudah mengambil keputusan untuk menutup kantor-kantor perwakilan mereka dan tidak mengizinkan mereka beroperasi lagi di wilayah Irak, " kata PM Irak Nuri al-Maliki.
Ia melanjutkan, "Kami juga akan bekerja keras untuk mencegah aktivitas terorisme yang mengancam Irak dan Turki. "
Seperti diberitakan, untuk menghalau kelompok bersenjata Kurdi yang beroperasi dari utara Irak, Turki mengerahkan 100. 000 pasukannya ke perbatasan atas persetujuan parlemen Turki.
Situasi makin memanas, ketika kelompok bersenjata Kurdi menyergap pasukan Turki yang sedang patroli hari Minggu (21/10), yang menyebabkan tewasnya 12 tentara Turki. Sebuah kantor berita yang berafiliasi ke PKK juga menayangkan gambar delapan tentara Turki yang diklaim ditawan oleh kelompok bersenjata Kurdi. Peristiwa ini memicu aksi unjuk rasa ribuan rakyat Turki. Mereka turun ke jalan hari Selasa (23/10), memprotes aksi kekerasan itu.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Irak Hoshiyar Zebari meyakinkan Turki bahwa Baghdad akan secara aktif membantu Turki untuk mengatasi persoalan dengan kelompok bersenjata Kurdi.
"Kami setuju dengan posisi yang harus kami ambil untuk melawan terorisme. Kami tidak akan membiarkan kelompok manapun, termasuk PKK meracuni hubungan bilateral kita, " tukas Zebari dalam keterangan pers bersama dengan Menlu Turki di Baghdad.
Zebari menegaskan bahwa Irak akan bekerjasama dengan pemerintah Turki untuk menyelesaikan masalah-masalah perbatasan dan terorisme yang dihadapi Turki, dengan berdialog secara langsung.
Di tempat berbeda, Masrur Barzani, kepala keamanan regional pemerintahan Kurdi menyatakan, persoalan PKK tidak bisa diselesaikan dengan kekuatan senjata dan pihaknya tidak akan mentolerir serangan Turki ke wilayahnya.
"Kami berharap Turki tidak melimpahkan persoalan dalam negerinya ke wilayah kami. Tapi, jika kami menjadi target terbesar karena berbagai alasan, misalnya saja dilakukan operasi militer, maka kami akan melakukan apapun yang kami bisa untuk mempertahankan diri, " tandas Barzani.
Sementara itu, kelompok bersenjata Kurdi di utara Irak membantah informasi yang mengatakan mereka menawarkan gencatan senjata jika Turki membatalkan rencana melakukan serangan terhadap mereka. (ln/aljz/al-arby)