Interpol internasional mengeluarkan buletin perintah pada hari Jumat untuk penangkapan ulama Ikhwanul Muslimin Yusuf al-Qaradawi. Buletin tersebut mengatakan , bahwa rezim Mesir pun menginginkan Qaradawi , yang kini berusia 88 tahun “untuk mendapatkan hukuman” atas kejahatan berupa “hasutan dan bantuan untuk melakukan pembunuhan yang disengaja.”
Qaradawi yang kini tinggal di Qatar. Dia diduga memiliki pengaruh atas pembebasan para anggota Ikhwan yang ditahan selama aksi revolusi melawan diktator Hosni Mubarak. Mohamed Morsi, seorang pejabat Ikhwanul yang kemudian menjadi presiden Mesir pada tahun 2012, adalah di antara mereka yang melarikan diri.
Qaradawi telah menjadi pengecam keras pemerintah kudeta Mesir . “Dari hari ia (Abdel Fattah al-Sisi) datang, semua yang kita lihat adalah membunuh dan pertumpahan darah, penahanan dan wanita diperkosa,” ujar Qaradawi sebelum pemilihan umum pada bulan Mei 2014.
Pada bulan Februari, para pejabat Mesir menuntut Qatar mengekstradisi Qaradawi. Mereka juga meminta Interpol untuk menangkap Qaradawi tahun lalu.
Qaradawi menggambarkan pembebasan diktator Mesir Hosni Mubarak sebagai “hari paling menyedihkan dalam sejarah manusia dan aib besar dalam pengadilan Mesir.” … (JL/KH)