Intelijen Pakistan Klaim Petinggi Al-Qaidah Abu Yahya Al-Libi Tewas oleh Serangan Drone AS

Intelijen Pakistan Klaim Petinggi Al-Qaidah Abu Yahya Al-Libi Tewas oleh Serangan Drone AS

Abu Yahya al-Libi, salah satu ahli strategi Al Qaidah dan dilihat sebagai sosok yang paling menonjol dalam jaringan itu setelah pemimpin Ayman al Zawahiri, kemungkinan telah tewas dalam serangan pesawat tak berawak di Pakistan barat laut, para pejabat intelijen Pakistan mengatakan Selasa ini (5/6).

Jika kematiannya dikonfirmasi maka hal ini akan menjadi pukulan terbesar bagi Al Qaidah sejak pasukan khusus AS membunuh Usamah bin Ladin dalam serangan rahasia di Pakistan pada Mei 2011.

Sumber Amerika mengatakan Libi, seorang ulama Libya dengan gelar di bidang kimia yang selamat setelah serangan pesawat tak berawak sebelumnya, menjadi sasaran aksi drone pada Senin pagi kemarin di wilayah suku Waziristan Utara, rumah bagi beberapa kelompok pejuang.

Beberapa pejabat AS menggambarkan Libi, yang nama aslinya adalah Muhammad Hassan Qaid, sebagai orang nomor dua setelah al Zawahri.

Para pejabat intelijen Pakistan mengatakan kepada Reuters mereka percaya Libi mungkin di antara tujuh militan asing yang tewas dalam serangan Senin kemarin.

Salah satu pejabat berwenang Pakistan menyatakan mereka berhasil “menguping” obrolan telepon tentang Libi.

“Kami mencegat beberapa percakapan di antara militan. Mereka membicarakan kematian seorang ‘syaikh’,” salah satu pejabat intelijen Pakistan mengatakan.

“Mereka tidak menyebutkan nama orang ini tetapi kami telah memeriksa dengan sumber kami di daerah tersebut dan percaya bahwa Syaikh itu mengacu ke pada al-Libi.”

Pejabat intelijen mengatakan menurut informan, Libi luka serius dalam serangan itu dan dibawa ke rumah sakit swasta, di mana ia kemudian meninggal.

Seorang komandan pejuang di Waziristan Utara dekat hubungannya dengan pejuang asing namun mengatakan: “Dia tidak terbunuh. Ini bukan pertama kalinya klaim telah dibuat tentang kematiannya. Orang-orang Amerika menderita kerugian besar di Afghanistan sehingga mereka terpaksa membuat klaim palsu.”(fq/reu)