Hakimullah Diduga Sudah Tewas, Taliban Pakistan Krisis Kepemimpinan

Hakimullah Mehsud yang disebut-sebut sebagai pimpinan baru Taliban Pakistan diduga sebenarnya sudah tewas. Dugaan itu dilontarkan kalangan intelijen Pakistan setelah mendengar wawancara antara Hakimullah dengan BBC.

Sumber-sumber di Pakistan yang mengaku mengutip informasi dari kalangan intelejen mengatakan bahwa suara dalam wawancara dengan BBC itu bukan suara Hakimullah, tapi suara saudara lelaki Hakimullah. Kematian Hakimullah sengaja ditutup-tutupi untuk menyelamatkan muka para pendukung Taliban. Mereka ingin menimbulkan kesan bahwa Hakimullah masih hidup dan kepemimpinan Taliban Pakistan masih ada.

Berita seputar kematian Hakimullah Mehsud sudah dilansir sejumlah televisi Pakistan sejak tanggal 8 Agustus kemarin. Pemberitaan menyebutkan bahwa Hakimullah tewas tertembak ketika terjadi baku tembak antara kubu Hakimullah dengan kubu Wali Ar-Rahman saat berlangsung musyawarah dewan syuro Taliban untuk menentukan siapa yang akan menggantikan kepemimpinan Baitullah Mehsud, setelah pimpinan Taliban itu tewas dalam sebuah serangan udara tanpa awak militer AS.

Tapi dua hari kemudian, tersiar kabar bahwa Hakimullah terpilih sebagai pimpinan Taliban Pakistan yang baru. Seseorang yang mengklaim dirinya sebagai Hakimullah menghubungi reporter Reuter dan mengatakan bahwa ia dan Baitullah masih hidup.

Aparat intelijen Pakistan yang meyakini bahwa Hakimullah sebenarnya sudah mati, melakukan penyadapan telepon dan menganalisa suara orang yang mengaku sebagai Hakimullah. Dari hasil analisa suara, aparat intelejen Pakistan menyimpulkan bahwa suara itu bukan suara asli Hakimullah dan meyakini bahwa Hakimullah sebenarnya sudah tewas.

Suara yang mereka analisa, menurut intelejen Pakistan, adalah saudara lelaki Hakimullah yang datang dari Afghanistan ke Pakistan untuk memastikan identitas abangnya yang dikabarkan tewas. Saudara lelaki Hakimullah inilah yang sekarang diduga menjadi pimpinan sementara Taliban Pakistan sebelum ada keputusan soal pimpinan baru dari pucuk pimpinan tertinggi Taliban, Mullah Omar.

Sementara itu, militer Pakistan mengklaim sedikitnya 105 anggota Taliban menyerah dalam operasi militer yang dilakukan di Lembah Swat. "Sekitar 105 militan menyerahkan diri," ujar Brigadir Salman Akbar, komandan operasi militer Pakistan di Swat.

Menurut Akbar, pihaknya mengintensifkan operasi militer di wilayah itu dan sempat terjadi pertempuran dengan kelompok militan Taliban di wilayah Jambil dan Kokari. Militer Pakistan mengklaim 15 militan terbunuh dan dua tentara Pakistan terluka dalam pertempuran tersebut. Sedangkan laporan aparat pemerintahan Pakistan menyatakan, mereka menemukan 41 mayat yang diduga para pendukung Taliban di Lembah Swat dalam satu hari kemarin. (ln/prtv)