Intelejen AS Rekrut Mahasiswa dan Pelajar Sebagai Calon Agen Mata-Mata

Badan intelejen AS punya cara baru untuk merekrut para agen mata-matanya. Mereka memberikan tawaran beasiswa pada para mahasiswa dan pelajar AS untuk belajar atau kuliah di luar negeri.

"Para mahasiswa itu diminta untuk belajar ke luar negeri dan mengambil studi bahasa atau budaya, " kata Lenora Peters Gant, dari kantor Director of National Intellihence (ODNI). ODNI adalah payung dari 16 badan intelejen di AS.

Empat tahun lalu, ODNI mendirikan Intelligence Comunity Center for Academic Excellence (ICCAE) yang aktivitasnya antara lain merekrut para mahasiswa dan pelajar untuk dipersiapkan menjadi agen-agen CIA atau agen mata-mata lembaga intelejen yang berada di bawah naungannya.

Menurut Gant, pihaknya memberikan dana pada universitas-universitas dan sekolah-sekolah untuk mencari para mahasiswa dan pelajar yang dianggap potensial untuk menerima beasiswa ICCAE. Persyaratan utama penerima beasiswa ini adalah, mahasiswa atau pelajar yang bersangkutan harus warga negara AS. Persyaratan lainnya, calon penerima beasiswa harus menyelesaikan program belajar musim panas di salah satu badan intelejen AS seperti CIA atau National Security Agency.

Sejumlah pejabat di ODNI mengakui bahwa target utama program ini adalah pelajar dan mahasiswa dari kalangan etnis dan penganut agama minoritas di AS, yang berasal dari berbagai latar belakang budaya.

"Tujuan program perekrutan ini adalah membentuk sebuah komunitas-komunitas intelejen-kelompok perempuan, kelompok warga minoritas-yang sebelumnya jarang terwakili, " kata Jim Robbins, direktur program ICCAE di Trinity University, Washington.

Sejak dibentuk tahun 2005, program perekrutan agen intelejen ini sudah mendata 400 mahasiswa dari sembilan universitas yang ada di seluruh AS. Mahasiswa yang lulus seleksi, akan menerima gaji selama mengikuti kurikulum ODNI. Jumlah gaji yang ditawarkan ODNI, menarik banyak mahasiswa dan pelajar untuk ikut dalam program persahabatan atau kursus di bidang studi Timur Tengah, bahasa, analisa pemikiran, studi Islam dan kajian-kajian lainnya.

"Orang-orang mau pergi ke China, Brazil atau Spanyol untuk belajar bahasa. Mereka juga mau belajar bahasa Arab, yang merupakan bahasa yang sangat diperlukan, " kata David Twigg, salah seorang direktur di Gordon Institute for Public Policy and Citizenship Studies di Florida International University. Universitas ini sudah mengirimkan 16 mahasiswanya ke sejumlah negara, sebagai bagian dari program ICCAE.

"Sejauh ini, kami sudah mengirim orang ke Maroko, Yordania dan Mesir, " kata Twigg yang menolak bahwa program yang dijalankannya adalah program pelatihan bagi para calon agen mata-mata.

Terkait masalah ini, Gant dari ODNI mengatakan, setelah kembali ke AS para mahasiswa yang ikut program itu biasanya memilih langsung bekerja di lembaga-lembaga intelejen AS, meski ODNI tidak mewajibkannya.

"Betul, bahwa kami merekrut mereka, tapi kami tidak memaksa mereka bekerja untuk kami, " ujar Gant. (ln/iol)