Para petinggi militer AS dan Inggris kebakaran jenggot setelah video yang berisi rekaman tentang tewasnya seorang tentara Inggris oleh pilot pesawat tempur AS di Irak, tercium media dan menjadi bahan pemberitaan.
Sebelumnya, AS dan Inggris sengaja menutup-nutupi peristiwa itu, bahkan pada ke luarga korban. Tapi setelah negosiasi yang alot, AS akhirnya mengizinkan rekaman itu diperlihatkan pada Selasa (6/2) malam, dengan syarat terbatas hanya untuk ke luarga korban dan bukan untuk umum atau media massa. Namun surat kabar The Sun berhasil mendapat bocoran rekaman video rahasia itu.
Para pejabat AS kini sibuk memberikan bantahan bahwa pihaknya telah menutup-nutupi insiden yang terjadi di minggu kedua invasi AS ke Irak pada tahun 2003 lalu. Tentara Inggris, Kopral Muda Matthew "Matty" Hull, 25, tewas ditangan pilot pesawat tempur AS, karena salah sasaran.
Dalam rekaman video tersebut, pilot AS yang menerbangkan pesawat jet tempur A-10 terdengar mengatakan, "Saya Merasa Muak" dan "Kita akan masuk penjara, dude", setelah sang pilot sadar bahwa dia telah salah mengarahkan tembakannya sebanyak dua kali. Tembakan itu diarahkannya ke konvoi tank-tank Inggris dan seorang tentara Inggris tewas menjadi korban.
Setelah insiden itu, pilot yang lain terdengar menangis sambil berkata, "Matilah saya. "
Washington memberikan rekaman video itu pada Inggris, tapi melarang video itu diperlikatkan pada publik dengan alasan rekaman tersebut kemungkinan berisi informasi keamanan rahasia. Dan Inggris berjanji tidak akan menunjukkan video itu pada publik kecuali dengan izin AS.
Pemeriksaan yang dilakukan Inggris terhadap jenazah Hull, memunculkan sejumlah pertanyaan apakah aliansi AS dan Inggris cukup memberikan perlindungan para para tentaranya dari kemungkinan menjadi korban salah sasaran.
Setelah video ini muncul, Andrew Walker yang memeriksa mayat Hull menangguhkan surat keterangan kematian yang dike luarkannya. Juru tulis Walker, Geoff Webb pada Reuters mengatakan, rekaman video atas insiden tersebut sekarang bisa menjadi barang bukti di pengadilan.
Kasus salah tembak antara pasukan AS dan Inggris pernah terjadi pada masa Perang Teluk tahun 1991, di mana sembilan tentara Inggris tewas akibat salah tembak yang dilakukan pilot-pilot pesawat tempur AS. (ln/aljz)