Insiden penembakan yang terjadi di Holocaust Memorial Museum, Washington AS hari Rabu siang waktu setempat mendapat perhatian Presiden AS Barack Obama. Obama mennyatakan syok mendengar berita insiden tersebut. Ia juga mengatakan perlunya melawan aksi-aksi bernuansa anti-Semit.
"Saya syok dan sedih dengan insiden penembakan yang terjadi hari ini di Holocaust Memorial Museum. Tindakan keji ini mengingatkan kita untuk tetap waspada terhadap segala sesuatu yang bernuansa anti-Semit dan prasangka buruk dalam semua bentuknya," demikian pernyataan Obama.
Ia juga menyampaikan rasa simpatinya pada penjaga keamanan museum yang menjadi korban aksi penembakan tersebut. Dalam insiden itu, seorang penjaga museum bernama Stephen Tyrone Johns, 39, tewas dalam baku tembak dengan pelaku.
Lelaki berusia 88 tahun bernama James Von Brunn, seorang penganut gerakan supremasi kulit putih, diduga sebagai pelaku penembakan itu. Tapi Kepala Polisi Washington Kathy Lanier menolak menyebut Brunn sebagai tersangka utama dalam insiden tersebut. Brunn, menurut kepolisian, dalam "kondisi yang buruk" setelah mencoba bunuh diri dengan menembak dirinya sendiri usai melakukan aksinya.
Insiden penembakan yang terjadi di siang bolong itu membuat panik para pengunjung musium yang hari itu dipadati oleh ratusan siswa dan turis. "Semua orang berlarian secepat mereka bisa, atau tiarap di lantai. Situasinya kacau balau," kata Maria Hernandez, salah seorang pengunjung museum.
Kepolisian Washington dibantu dengan agen-agen FBI kini sedang menyelidiki insiden tersebut, apakah ada kemungkinan terkait dengan aksi terorisme.
Insiden penembakan di Museum Holocaust di AS juga mengguncang Israel. Menteri Urusan Yahudi Diaspora Israel, Yuli Edelstein menyesalkan insiden tersebut. "Insiden ini menjadi bukti adanya sikap anti-Semit dan penolakan terhadap holocaust. Israel harus menyikapi fenomena ini baik di dalam maupun di luar negeri, baik di media dan di kalangan akademisi. Israel harus harus mengatakan ‘tidak!’ pada dunia atas insiden-insiden seperti ini," tukas Edelstein.
Museum holocaust Israel ‘Yad Vashem Holocaust Memorial’ lewat juru bicaranya Iris Rosenberg juga mengungkapkan keprihatinannya. Kecaman juga dilontarkan oleh organisasi Yahudi yang dikenal aktif memburu para anggota Nazi, Simon Wiesenthal Center yang berbasis di Los Angeles. Direkturnya Dr. Efraim Zuroff menyatakan tidak terkejut jika institusi seperti museum holocaust menjadi target serangan oleh kaum gerakan supremasi kulit putih.
"Karena institusi-institusi seperti museum holocaust ini, dianggap sebagai anti-tesis dari ideologi rasial dan sikap anti-semit yang dianut kelompok supremasi kulit putih," kata Dr. Zurrof. (ln/Hrtz/JP/Aby)