Iran membantah tuduhan AS yang menuding kapal motor milik pasukan Garda Revolusi Iran telah melakukan provokasi terhadap kapal perang AS.
Seorang pejabat Iran yang tidak mau disebut namanya mengatakan, pihak Iran melihat kapal induk AS mendekati kapal-kapal milik Iran di Teluk Persia pada hari Minggu (6/1). Lewat hubungan radio, kapal-kapal Iran memperingatkan kapal AS bahwa mereka berada di zona merah dan meminta kapal AS memberikan identitasnya.
Namun Pentagon mengklaim bahwa kapal-kapal Iran lah yang mengepung kapal milik Angkatan Laut AS, dan meski para awak sudah diberi perintah untuk menembak kapal-kapal Iran, mereka tidak melakukannya. Gedung Putih menyebut insiden itu sebagai tindakan "provokasi yang serius."
Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 05. 00 pagi waktu setempat ketika kapal-kapal AS, berupa kapal-kapal perusak dan frigat sedang melintasi Selat Hormuz menuju ke kawasaan Teluk. Keterangan versi Pentagon menyebutkan, ketika kapal-kapal AS itu sedang melintas, lima kapal motor kecil Iran mendekat, menjatuhkan sejumlah kotak ke dalam air dan memaksa kapal-kapal AS itu untuk memutar arah.
Juru bicara kementerian luar negeri Iran Muhammad Ali Hussaini menyatakan, kesalahpahaman adalah "sesuatu yang normal" dan masalahnya sudah diatasi. Menurutnya, insiden itu terjadi karena kapal-kapal Iran tidak mengenali kapal milik AS.
"Kejadian ini adalah hal yang normal yang bisa terjadi kapan saja dan pada siapa saja, dan persoalannya sudah diselesaikan setelah kedua belah pihak (Iran dan AS) melakukan identifikasi, " kata Ali Hussaini.
Laporan Al-Jazeera menyebutkan bahwa komandan pasukan Garda Revolusi Iran, hari ini, Selasa (8/1) akan memberikan keterangan secara tertutup di parlemen mengenai langkah-langkah untuk mengamankan wilayah perairan Iran.
Sementara itu, dua pesawat tempur AS jenis F-18 jatuh di Teluk Persia. Namun menurut seorang pejabat Pentagon yang tidak mau disebut namanya, insiden ini tidak ada kaitannya dengan peristiwa hari Minggu kemarin, antara kapal-kapal perang AS dan kapal-kapal Iran. (ln/presstv/aljz)