Sepanjang tahun 2007, sekitar 171 jurnalis dan pekerja media yang tewas saat menjalankan tugasnya. Dengan demikian, menurut lembaga International News Safety Institute (INSI), tahun 2007 merupakan tahun terburuk bagi dunia jurnalisme, dibandingkan tahun 2006 lalu yang disebut sebagai tahun berdarah bagi para pekerja media.
Lembaga itu menyatakan, 121 wartawan yang tewas itu menjadi target karena pekerjaannya. Dari jumlah itu, tercatat 15 wartawan tewas saat meliput baku tembak atau akibat serangan secara random, 34 orang tewas akibat kecelakaan mobil atau pesawat terbang saat menjalankan tugasnya.
Menurut laporan INSI pula, Irak masih menjadi tempat paling mematikan bagi pekerja media. Sedikitnya ada 64 wartawan yang tewas dibunuh di Irak di sepanjang tahun 2007 ini. Sehingga jumlah wartawan yang menjadi korban kekerasan di Irak sejak awal invasi AS tahun 2003, mencapai 235 orang.
Tempat-tempat paling berbahaya lainnya bagi wartawan menurut INSI adalah Sri Lanka, di mana ada enam wartawan terbunuh di negara ini. Kemudian Afghanistan, Mexico, India dan Filipina. Di empat negara ini, sepanjang tahun 2007, ada lima pekerja media yang tewas.
Data INSI menyebutkan, di seluruh dunia, jumlah pekerja media yang tewas terdiri dari 142 jurnalis dan 29 staff pendukung, seperti sopir, penerjemah dan teknisi berita. (ln/presstv)