Inilah Beberapa Insiden Anti Islam yang Membuat Umat Islam Sedunia Marah

Inilah Beberapa Insiden Anti Islam yang Membuat Umat Islam Sedunia Marah

Kemarahan umat Islam atas penghinaan Barat terhadap Islam telah meledak beberapa kali, terakhir terjadi pada minggu ini yang menyebabkan kantor diplomatik AS di Timur Tengah diserbu massa. Kekerasan, mencerminkan ketegangan antara Muslim dan Barat sekuler menyusul terjadinya perang di Afghanistan dan Irak.

Berikut adalah beberapa insiden paling serius yang menyebabkan kemarahan umat Islam dunia:

Kartun Nabi

Pada September 2005 surat kabar Denmark Jyllands-Posten mempublikasikan kartun yang menggambarkan Nabi Muhammad sehingga menimbulkan gelombang aksi protes kekerasan yang dilakukan oleh umat Islam. Puluhan orang tewas dalam beberapa pekan aksi protes yang mencakup serangan kekerasan terhadap misi diplomatik Denmark di Suriah, Iran, Afghanistan dan Libanon. Setidaknya enam orang tewas dalam pemboman bunuh diri pada Juni 2008 di kedutaan Denmark di ibukota Pakistan, Islamabad. Al-Qaidah mengaku bertanggung jawab, sebagai tanggapan atas kartun tersebut. Pemerintah Denmark sendiri menggambarkan reaksi umat Islam sebagai krisis internasional terburuk di negara itu sejak Perang Dunia II.

Novel Ayat-Ayat Setan

Novel 1998 dari penulis Inggris Salman Rushdie, “Satanic Verses” yang konon terinspirasi sebagian oleh kehidupan nabi Muhammad, memenangkan pujian dari kritikus di Inggris tetapi menimbulka kemarahan di kalangan umat Islam, yang menganggap novel itu berisi fitnah dan pelecehan. Kerusuhan mematikan terhadap buku tersebut meletus di Islamabad, Pakistan dan Mumbai, India, dan buku itu dilarang di Afrika Selatan, India, Pakistan, Bangladesh dan beberapa negara lainnya. Bahkan tokoh Syiah Iran Khomeini mengeluarkan fatwa pada tahun 1989 yang menyerukan kematian Rushdie, sehingga menyebabkan penulis novel hidup bersembunyi selama satu dekade. Meskipun Rushdie tidak pernah dirugikan secara fisik, penerjemah Jepang-nya ditikam sampai mati pada tahun 1991 dan penerjemah Italia-nya terluka dalam insiden penusukan.

Pembunuhan Van Gogh

Pembuat film Belanda Theo van Gogh, seorang kritikus Islam dengan filmnya “Submission” yang berisi kecaman terhadap perempuan Muslim, ditembak mati pada bulan November 2004 saat ia bersepeda di ibukota Belanda, Amsterdam. Seorang warga negara Belanda asal Maroko, Mohammed Bouyeri, dihukum karena pembunuhan itu dan dijatuhi hukuman penjara seumur hidup. Pembunuhan van Gogh memicu gelombang lebih dari 170 serangan balasan kecil terhadap masjid dan gereja selama minggu-minggu berikutnya, menurut laporan oleh Anne Frank Foundation dan Universitas Leiden.

“Burn A Quran Day”

Seruan tahun 2010 oleh pendeta Florida Terry Jones untuk membakar Al Quran pada peringatan kesembilan dari insiden 9/11 membuat khawatir militer AS, yang menyatakan langkah tersebut akan membahayakan kehidupan pasukan Amerika di Afghanistan dan Irak. Meskipun Jones membatalkan aksi pembakaran, ribuan warga Afghanistan melakukan aksi membakara ban di jalan-jalan ibukota Afghanistan, Kabul, dan kota-kota lainnya dan meneriakkan “Matilah Amerika.” Polisi di provinsi dekat Kabul melepaskan tembakan ke udara untuk membubarkan kerumunan massa yang mencoba menyerbu kediaman gubernur.

Jemaat Jones akhirnya melakukan pembakaran Al-Quran pada Maret 2011, memicu aksi protes di seluruh Afghanistan setelah video upacara pembakara tersebut diposting di Internet. Dalam aksi protes paling keras, ratusan pengunjuk rasa menyerbu sebuah kompleks PBB di Mazar-i-Sharif di Afghanistan utara, menewaskan tujuh orang asing, termasuk empat penjaga Nepal.

Aksi bakar Al-Quran di Penjara Bagram Afghanistan

Pada bulan Februari lalu, tentara AS di penjara Bagram di Afghanistan membakar 315 salinan Al Quran dan buku-buku agama lainnya yang diambil dari fasilitas perpustakaan Bagram. Pembakaran Al-Quran, dimana AS mengatakan itu tidak disengaja, memicu sejumlah aksi protes anti-Amerika di seluruh negeri yang menewaskan lebih dari 30 warga Afghanistan dan enam tentara AS. Korban tewas termasuk dua tentara AS yang ditembak oleh seorang tentara Afghanistan dan dua penasihat militer AS yang ditembak mati di meja mereka di Kementerian Dalam Negeri Afghanistan. Enam Tentara AS menerima hukuman administrasi akibat pembakaran tersebut.(fq/ap)