Bukan hanya itu, pada sebuah senjata yang tampak seperti pistol, dia menulis “Ini compact migrasi Anda!”.
Teroris 28 tahun itu juga menulis sejumlah nama para pemimpin militer dan merujuk pada pertempuran kuno seperti pertempuran Pengepungan Acre 1189 dan Kekaisaran Ottoman termasuk perang 1863 di Wina dan perang 1877 di Shipka Pass.
Dikabarkan media Australia News.com.au, tulisan itu menyebut nama Feliks Kazimierz Potocki, bangsawan dan pemimpin militer Polandia pada akhir 1600-an, Charles Martel, seorang pemimpin militer Perancis dari tahun 700an.
Akun Twitternya sendiri kini telah ditangguhkan.
Teroris tersebut juga mengunggah manifesto online yang membahas alasan di balik serangan itu.
Dalam manifesto 73 halaman itu, dia menggambarkan dirinya sebagai orang kulit putih biasa.
Dia menjelaskan bahwa dia melakukan serangan untuk secara langsung mengurangi tingkat imigrasi ke tanah tanah Eropa.
“(Serangan dilakukan untuk) menunjukkan kepada penjajah bahwa tanah kita tidak akan pernah menjadi tanah mereka, tanah air kita adalah milik kita sendiri dan bahwa, selama orang kulit putih masih hidup, mereka tidak akan pernah menaklukkan tanah kita,” tambahnya.
Tarrant mengungkapkan dia telah merencanakan serangan hingga dua tahun. Namun dipilihnya Christchurch sebagai lokasi penyerangan baru diputuskan tiga bulan lalu. [rmol]